Bertempat di Jalan Jenderal Urip Sumoharjo, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (19/10/2017), pelaksanaan groundbreaking Jalan Tol Layang AP. Pettarani diadakan oleh PT Bosowa Marga Nusantara (BMN). BMN merupakan anak usaha dari PT Margautama Nusantara (MUN).
Acara tersebut diresmikan langsung oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Bapak Basuki Hadimuljono dan disaksikan oleh Gubernur Sulawesi Selatan Bapak Syahrul Yasin Limpo, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT ) Bapak Herry Trisasputra Zuna, Kepala DPRD Sulawesi Selatan, Bapak H. Moh. Roem dan Walikota Makassar Bapak Ramdhan Pomanto.
"Pelaksanaan groundbreaking ini merupakan tanda dimulainya pembangunan jalan, sebagai penambahan lingkup Jalan Tol Ujung Pandang Seksi 3 (Jalan Tol Layang AP. Pettarani) yang dibangun di atas jalan nasional," kata Anwar Toha, Direktur Utama PT Bosowa Margautama Nusantara (BMN) dan PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) di Makassar dalam keterangan tertulis, Jumat (20/10/2017).
Selain itu, pembangunan ini juga merupakan salah satu kontribusi BMN yang turut serta dalam memberikan solusi untuk mengurai kepadatan kendaraan di Kota Makassar. Jalan tol layang yang memiliki panjang 4,3 km, dengan nilai investasi lebih dari Rp2 triliun ini akan menggunakan desain kantilever (double decker) yang merupakan teknologi pertama di Indonesia. Dengan menggunakan desain ini, Jalan Tol Layang AP. Pettarani dapat dibangun tanpa adanya pembebasan lahan.
"Setelah proses groundbreaking, butuh waktu sekitar enam bulan masa perisiapan untuk menuju ke tahap pembangunan. Pembangunan jalan tol layang ini membutuhkan waktu sekitar dua tahun masa konstruksi," ujarnya.
Sejak awal perencanaan proyek tersebut, pihak perusahaan terus menginisiasi studi untuk mencari solusi terbaik dalam mengurai kemacetan lalu lintas di Kota Makassar dengan berbagai pihak khususnya Pemerintah Kota Makassar dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
Anwar menegaskan BMN akan terus berupaya memberikan solusi dan inovasi terbaik melalui pengimplementasian desain dengan menggunakan teknologi yang dapat disepakati berbagai pihak. Sehingga pembangunan Jalan Tol Layang AP. Pettarani dapat terlaksana”. Ia menambahkan pelaksanaan groundbreaking tol layang ini mendapat dukungan penuh Pemerintah Kota, Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Pusat. Selama masa konstruksi, kenyamanan para pengguna jalan akan sedikit terganggu.
"Untuk itu, kami sangat membutuhkan dukungan serta kerjasama dari semua pihak agar pembangunan Jalan Tol Layang AP. Pettarani dapat berjalan dengan lancar dan selesai tepat pada waktunya," tutupnya.
Baca Juga: Cita-cita Yusuf Mansur, Paytren Layani e-Money di Jalan Tol
Sebelumnya BMN & JTSE telah melakukan sejumlah pengembangan solusi untuk membantu mengatasi kemacetan di Kota Makassar, seperti rekonstruksi jalan frontage guna menunjang kelancaran akses menuju dan keluar jalan tol, di sepanjang Jalan arteri Ir Sutami; pembangunan Jembatan Tallo II dengan penambahan akses jalan untuk melengkapi Jembatan Tallo I yang sudah ada; serta pengimplementasian Sistem Informasi Lalu Lintas atau Traffic Information System (TIS) yang merupakan Inovasi teknologi lalu lintas.
BMN & JTSE merupakan anak usaha dari PT Margautama Nusantara (MUN). Sementara MUN merupakan salah satu Strategy Business Unit (SBU) di sektor tol dari PT Nusantara Infrastructure Tbk (dengan kode saham : META) yakni perusahaan infrastruktur swasta nasional terintergrasi. Melalui kelima (5) sektor yang dikelola saat ini, yakni jalan tol, pelabuhan, air bersih, energi, dan menara telekomunikasi, Nusantara Infrastructure terus memberikan sumbangsih dalam rangka mewujudkan visinya untuk “Menjadi Perusahaan Indonesia Terkemuka di bidang Investasi dan Pembangunan Infrastruktur”, sekaligus mendorong pertumbuhan perekonomian nasional dan menciptakan kualitas kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat Indonesia di masa mendatang.
MUN telah memperoleh kepercayaan dari sejumlah mitra strategis, baik lokal maupun internasional, dan akan terus memaksimalkan kinerjanya untuk memberikan kontribusi yang lebih baik. Kerjasama dengan mitra strategis dapat memberi peluang lebih besar bagi Perusahaan untuk berpartisipasi dalam berbagai proyek pengembangan infrastruktur di Indonesia, khususnya di Kota Makassar.
Saat ini MUN memiliki dan mengelola 4 (empat) ruas jalan tol, 1 (satu) ruas tol di Serpong melalui PT Bintaro Serpong Damai (BSD), 1 (satu) ruas di Jakarta melalui PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB) dan 2 (dua) ruas tol di Makassar melalui PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) dan PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE).
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar
-
Bahlil akan Pangkas Produksi Nikel, Harga di Dunia Langsung Naik