Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pembangunan infrastruktur bukanlah kemewahan, tapi kebutuhan untuk membuat manusia dapat hidup lebih bermartabat.
Menurutnya, pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh Indonesia bukan terutama untuk menutupi kesenjangan kebutuhan sebagai negara berkembang. Tapi yang utamanya adalah, untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia sehari-hari.
Hal itu disampaikannya pada Seminar Hari Oeang ke-71 dengan tema “Sinergi Manajemen Aset,Treasury, dan Pembiayaan untuk Percepatan Pembangunan Infrastruktur Indonesia”, di aula Dhanapala, Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Selasa (24/10/2017).
“Saya hampir yakin, setiap pagi Anda bangun tidur, pertama pergi ke kamar kecil. Kalau kita bandingkan 257 juta manusia bangun tidur semuanya menuju ke kamar kecil, maka bayangkan persoalan sanitasi dan air bersih itu merupakan sesuatu yang luar biasa penting. Di Jakarta mungkin tidak terlalu terasa kebutuhan itu, selalu taken for granted. Namun, ada bagian lain di Indonesia yang bahkan belum memiliki sanitasi air bersih dan listrik,” tuturnya.
Pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2014-2019, kebutuhan Indonesia untuk pembangunan infrastruktur mencapai lebih dari 5.000 triliun.
Nilai tersebut tidak dapat didanai hanya melalui APBN. Karenanya, mobilisasi dana dari badan usaha milik negara (BUMN) dan swasta merupakan kebutuhan yang sangat penting.
“Dalam Kemenkeu sendiri, kami bekerja sama antar unit untuk bisa menyatukan langkah, bagaimana mengatur strategi membangun infrastruktur,” ujarnya.
Tidak hanya Kementerian Keuangan, BUMN di bawah binaan Kementerian Keuangan seperti PT SMF, PT SMI, dan PT PII juga turut berupaya untuk bisa mendiversifikasikan instrumen serta memaksimalkan balance sheet guna mendorong pembangunan infrastruktur.
Baca Juga: Di Depan MUI, Anies Ingin Warga Jakarta Berakhlakul Karimah
“Saya berharap, dengan peringatan Hari Oeang yang ke-71, Kemenkeu menjadi kementerian yang mampu terus mendengarkan kebutuhan rakyatnya. Mampu mendengar suatu kebutuhan pembangunan yang mendesak, dan terus melakukan berbagai upaya inovasi untuk bisa mewujudkan cita-cita dan memenuhi kebutuhan rakyat tanpa mengorbankan prinsip kehati-hatian,” harapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Babak Baru Industri Kripto, DPR Ungkap Revisi UU P2SK Tegaskan Kewenangan OJK
-
Punya Kekayaan Rp76 M, Ini Pekerjaan Ade Kuswara Sebelum Jabat Bupati Bekasi
-
DPR Sebut Revisi UU P2SK Bisa Lindungi Nasabah Kripto
-
Hotel Amankila Bali Mendadak Viral Usai Diduga Muncul di Epstein Files
-
Ekspansi Agresif PIK2, Ada 'Aksi Strategis' saat PANI Caplok Saham CBDK
-
Tak Ada Jeda Waktu, Pembatasan Truk di Tol Berlaku Non-stop Hingga 4 Januari
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok