Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjadi salah satu pembicara dalam forum "Making Climate Finance Work for Women" di Kementerian Luar Negeri Prancis, di Paris, pada Senin (11/12/2017) malam waktu setempat.
Dalam diskusi yang dibuka oleh Menteri Urusan Eropa Prancis, Nathalie Loiseau, dan dipandu Duta Besar Prancis Bidang Negosiasi Iklim, Brigitte Collet, itu para pemimpin institusi, pelaku dan aktor yang terlibat dalam gerakan perubahan iklim berbagi pengalaman tentang keterlibatan perempuan dalam pembiayaan iklim.
Yang menarik dari forum ini adalah sebagian besar pembicara adalah perempuan dari belahan dunia yang berbeda. Ani --sapaan akrab Sri Mulyani-- menjadi pembicara pada Panel 3, bersama dengan Wali Kota Bangangte, Kamerun, Celestine Ketcha Courtes, dan Presiden Kepulauan Marshall, Hilda Heine. Ia menyampaikan bahwa di tingkat pelaksanaan, Indonesia sudah menerapkan pengarusutamaan gender dalam pembangunan sejak tahun 2009.
Selain itu, Menkeu juga menyampaikan bahwa Indonesia telah memperkenalkan Gender Responsive Budgeting di tahun 2012 dan penyusunan Rencana Aksi Nasional untuk Adaptasi Perubahan Iklim di tahun 2014. Selanjutnya di tahun 2016, Indonesia memperkenalkan budget tagging untuk mitigasi perubahan iklim.
Merefleksikan pengalaman Indonesia, Menkeu menyampaikan bahwa perempuan sangat rentan dengan bencana alam yang pernah dialami Indonesia. Ia berpendapat bahwa data yang valid sangat penting untuk menjaga tata kelola dan efektivitas kebijakan gender responsive budget dan proyek terkait climate finance (pembiayaan iklim).
"80 persen korban bencana Tsunami Aceh di tahun 2004 adalah wanita. Bencana alam lain semacam banjir, letusan gunung berapi, dan lain-lain juga banyak terdampak kepada wanita. Di sini diperlukan kombinasi antara policy direction and adaption, sehingga kerentanan tersebut dapat diminimalisir. Capacity building terhadap pengenalan bencana dan mitigasinya menjadi sangat penting," katanya.
Selain itu, Menkeu juga mencontohkan kebijakan Indonesia dalam mendorong pemberdayaan perempuan dalam melalui pembiayaan.
"Terkait climate finance, dapat dilakukan sebagaimana Indonesia meluncurkan Kredit Ultra Mikro, suatu fasilitas yang diluncurkan untuk menjangkau lebih dalam ke masyarakat. Kredit Ultra Mikro diakui akan menjangkau dan melibatkan masyarakat lebih dalam dari program UMKM," papar Menkeu.
Sebagai informasi, diskusi pada Panel 3 ini membahas pentingnya keterlibatan perempuan di dalam mendorong gerakan mengatasi perubahan iklim. Terutama soal perlunya melakukan mainstreaming gender di dalam kebijakan perubahan iklim, termasuk pembiayaan perubahan iklim.
Terkait pengarusutamaan gender di dalam kebijakan, Menkeu berharap agar Indonesia dapat belajar lebih banyak dari pengalaman negara lain dalam upaya mengoptimalkan peran perempuan, termasuk melakukan pengarusutamaan gender di dalam National Urban Transport System (Sistem Transportasi Perkotaan Nasional).
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Tahapan Pengajuan KPR 2026, Kapan Sertifikat Rumah Diserahkan?
-
Harga Emas Antam Naik Konsisten Selama Sepekan, Level Dekati 2,5 Jutaan
-
Inilah PT Tambang Mas Sangihe yang Ditolak Helmud Hontong Sebelum Meninggal Dunia
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun