Suara.com - Presiden Joko Widodo berbagi pengalamannya menjadi seorang wirausaha dalam acara 'Entrepreneurs Wanted' yang digelar pada Senin (18/12/2017), di Sasana Budaya Ganesha, Institut Teknologi Bandung, Jawa Barat.
Sebagai seorang wirausaha sukses yang sudah menjalani usaha selama 27 tahun, tentu saja Kepala Negara mengetahui dengan pasti seluk-beluk dalam berwirausaha. Ia pun tak segan menceritakan pengalamannya kepada ribuan generasi muda (milenial) yang hadir.
"Saya tahu betul bagaimana cari modal usaha di awal-awal, kemudian kepalang keliling cari pembeli, perizinan yang rumit, mengisi SPT pajak, mengurus karyawan, membeli alat produksi," ujar Presiden.
Oleh karena itu, dalam kesempatan tersebut, Presiden mengajak para milenial untuk berinovasi mencari peluang-peluang usaha dengan cara-cara yang baru dan berbeda. Apalagi menurut data World Bank, saat ini jumlah wirausaha di Indonesia hanya sekira 3,3 persen. Sedangkan Singapura sebanyak 7 persen, Malaysia 5 persen, dan Thailand 4,5 persen.
"Ke depan digital economy memberikan kesempatan ke anak muda. Lima tahun ke depan ada peluang 130 miliar dolar Amerika Serikat di negara kita, betul Pak Rudi (Rudiantara, Menkominfo)?" kata Presiden.
Presiden pun mengapresiasi sejumlah wirausaha muda Tanah Air yang telah sukses memulai usaha dan memiliki brand value bernilai miliaran rupiah. Tak terkecuali putra kandungnya, Gibran Rakabuming Raka yang berhasil mengalahkan brand value usaha miliknya.
"Baru lima tahun brand value pabrik kayu yang saya miliki dengan Martabak yang Gibran miliki lebih besar Gibran 5 kali lipat," ungkapnya.
Melihat hal tersebut, Presiden berpesan kepada para milenial untuk berani mengubah paradigma dan pantang menyerah dalam memulai usaha. Salah satunya dengan memanfaatkan kebebasan interaksi dan ekspresi tanpa batas dengan speed yang tinggi yang ada saat ini untuk terus belajar dan berusaha dimanapun, kapanpun, dan kepada siapapun.
"Yang paling penting mengubah paradigma, setelah kuliah mau apa jangan sampai semua mau jadi pegawai. Jadilah entrepreneur sebagai pilihan, bukan keterpaksaan," ucap Presiden.
Baca Juga: Jokowi Akui Nilai Brand Value Kerap Melebihi Aset Perusahaan
Di akhir sambutannya, Presiden menyempatkan diri berbincang-bincang edukatif dengan sejumlah wirausaha muda yang hadir. Di antaranya Fatimah Afranolema Atma, siswi SMA Negeri 1 Kota Bandung, Jawa Barat.
Dalam interaksinya, Presiden Jokowi terkesan dengan usaha yang dijalani Fatimah selain berjualan tas, yaitu mengembangkan usaha orang tuanya di bidang pelayanan jenazah. Mulai dari kain kafan, tikar pandan, hingga kapur barus yang dijualnya secara daring.
"Nah ini produk yang pasarnya pasti tapi orang tidak melirik," ujar Presiden.
Fatimah juga memiliki rencana untuk mengembangkan usahanya ke sejumlah masjid yang ada di Indonesia. Mendengar rencana tersebut, Presiden Jokowi pun segera memberikan sarannya agar Fatimah juga bekerja sama dengan sejumlah rumah sakit yang ada di Tanah Air.
"Rumah sakit dulu dong kan kita tahu orang meninggal dari orang sakit (atau rumah sakit?). Kalau masjid sudah disalatkan dong," ucap Presiden.
Turut hadir dalam acara tersebut adalah Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, dan Rektor ITB Kadarsah Suryadi.
Berita Terkait
-
Dorong PMI Jadi Wirausaha Tangguh, Mandiri Sahabatku Hadir di Taiwan
-
Bongkar Penampakan Ijazah Gibran dengan Alumni MDIS Singapura, Apakah Sama?
-
Riwayat Pendidikan Gibran di Orchid Park Secondary School Disorot, Ini Fakta dan Profil Sekolahnya
-
Mau Buka Usaha Sendiri dan Cuan dengan Bantuan AI? Begini Caranya
-
Di Balik Kontroversi Ijazah Gibran Rakabuming Raka, Ini Profil Kampus MDIS Singapura
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Luhut Turun Tangan, Minta Purbaya Tak Ambil Anggaran MBG
-
Anggaran Makan Bergizi Gratis Tembus Rp20 Triliun, Penyerapan Melonjak Tiga Kali Lipat!
-
Disindir soal Subsidi LGP 3Kg, Menkeu Purbaya: Mungkin Pak Bahlil Betul
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
Dharma Jaya Klaim Bukukan Pertumbuhan Bisnis 190 Persen
-
Sebelum Dilegalkan, 34.000 Sumur Minyak Rakyat Sedang Diverifikasi
-
Santai! Menko Airlangga Yakin Rupiah Kebal Guncangan Shutdown Amerika!
-
Kementerian ESDM: Stok BBM SPBU Swasta Akan Kosong sampai Akhir 2025 Jika Tak Beli dari Pertamina
-
Rupiah Kembali Menguat pada Jumat Sore
-
Rupiah Makin Ganas, Dolar AS Keok Imbas Penutupan Pemerintahan Trump?