Suara.com - Anggota Komisi VI DPR Rieke Diah Pitaloka menolak kebijakan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito mengimpor beras 500 ribu ton.
Dalam rapat dengar pendapat dengan Menteri Perdagangan di gedung DPR, hari ini, Rieke menjelaskan sikapnya. Dia menolak lantaran masih ada kesimpangsiuran data stok beras nasional.
Menurut data Kementerian Perdagangan, kata dia, stok beras menipis sehingga harus impor untuk menstabilkanya kembali.
“Tapi di satu sisi yang lain, Kementerian Pertanian menyatakan stok beras aman, tidak ada kekurangan stok beras, ini bagaimana? Jadi persoalan (impor beras) jangan ditarik pada siapa yang boleh impor, PPI atau Bulog. Harusnya betulkah kita tidak ada stok beras," kata Rieke.
Lebih kaget lagi, kata Rieke, di sejumlah daerah sebentar lagi akan panen. Data satelit menyebutkan pada Januari 2018 akan panen di 854.369 hektar lahan dengan produksi gabah kering giling sebanyak 4,2 juta ton.
Februari 2018 akan panen lagi di 1.638.391 hektar lahan dengan produksi gabah kering giling 8,55 juta ton. Maret 2018 panen di 2.252.962 hektar lahan dengan produksi gabah kering giling 11,8 juta ton.
April 2018 akan panen di lahan 1.664.187 hektar dan produksi gabah kering giling 8,38 juta ton.
“Jadi di sini yang harus dilihat, mana data yang benar. Kalau memang satelitnya yang nggak akurat ya diganti baru. Atau karena Bulog yang tidak bisa menyerap beras dipetani,” katanya.
Tag
Berita Terkait
-
Apa Perintah Jokowi ke Tom Lembong yang Kini Seret Dia Jadi Terdakwa Korupsi?
-
Produksi Jagung dan Beras Melimpah, Prabowo Segera Bangun 25.000 Gudang Improvisasi
-
Belum Butuh Impor, RI Justru Akan Kebanjiran Stok Beras dari Panen Raya
-
Zulhas Janji Indonesia Tak akan Impor Beras Tahun Ini, Apa Alasannya?
-
Tegas Hentikan Impor Beras 2025, Prabowo: Harus Mampu Beri Makan Seluruh Rakyat Indonesia!
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya