Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/1/2018) masih melanjutkan kenaikannya dan kembali ditutup mencatatkan rekor baru ke posisi 6.635,33 poin seiring dengan masih optimisnya investor terhadap fundamental ekonomi nasional.
IHSG BEI ditutup menguat 134,80 poin atau 2,07 persen menjadi 6.635,33, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 30,39 poin (2,75 persen) menjadi 1.132,18.
Berdasarkan data BEI, pencapaian level IHSG pada Selasa ini (23/1/2018) melampaui IHSG tertinggi sebelumnya yakni pada Senin (22/1/2018) yang berada di posisi 6.500,52 poin.
"IHSG masih mampu kembali bertahan di area positif. Investor asing pun kembali melakukan aksi beli sehingga membantu menopang IHSG," kata Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Selasa (23/1/2018).
Berdasarkan data BEI, investor asing membukukan beli bersih atau "foreign net buy" di pasar saham domestik sebesar Rp573,64 miliar pada Selasa (23/1) ini.
Menurut dia, fundamental ekonomi nasional serta kinerja emiten yang optimistis pada 2018 ini menjadi salah satu faktor yang memicu investor melanjutkan aksi beli sehingga IHSG kembali mencatatkan rekor tertinggi terbarunya.
Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere menambahkan optimisme pemerintah bahwa Moodys akan memperbaiki peringkat Indonesia ikut mendorong keyakinan investor akan prospek pasar saham Indonesia.
"Sentimen itu memberikan peluang bagi IHSG untuk melanjutkan rally kenaikannya," katanya.
Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan sebanyak 408.793 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 10,175 miliar lembar saham senilai Rp10,264 triliun. Sebanyak 198 saham naik, 157 saham menurun, dan 119 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.
Baca Juga: Pascaruntuhnya Balkon BEI, IHSG Aman di Zona Hijau
Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei naik 307,82 poin (1,29 persen) ke 24.124,15, indeks Hang Seng menguat 537,29 poin (1,66 persen) ke 32.930,70 dan Straits Times menguat 17,15 poin (0,48 persen) ke posisi 3.592,08. (Antara)
Berita Terkait
-
IHSG Masih Menghijau Pagi Ini di Awal Sesi, Rawan Aksi Profit Taking
-
Sempat ke Level Tertinggi, IHSG Terus Meroket Hingga Akhir Perdagangan Gara-gara Indeks MSCI
-
Rebalancing Indeks MSCI Bawa IHSG Terbang ke Level 8.300 Pagi Ini
-
BEI Rilis Liquidity Provider Saham, Phintraco Sekuritas Jadi AB yang Pertama Dapat Lisensi
-
IHSG Berhasil Rebound Hari Ini, Penyebabnya Saham-saham Teknologi dan Finansial
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
Terkini
-
Nego Alot, SPBU Vivo Dekati Kesepakatan Beli BBM 100 Ribu Barel dari Pertamina
-
100.565 Rekening Telah Diblokir Terkait Penipuan, Total Kerugian Masyarakat Capai Rp 7,5 Triliun
-
Bos Pertamina Patra Niaga Cek Kualitas BBM di Yogyakarta, Begini Hasilnya
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
ESDM: Meski Sudah Diuji BBM Bobibos Belum Tersertifikasi
-
Pupuk Indonesia Akan Revitalisasi 7 Pabrik Pupuk Tua, Cegah Pemborosan
-
Menteri Bahlil Kebut 18 Proyek Hilirisasi Energi, Target 2026 Jalan
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Bank Indonesia Siaga Jaga Rupiah, Pelemahan Bersifat Temporer
-
Industri Pindar Lokal Cari Pendanaan Investor ke Hong Kong