Suara.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menggandeng Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika menjadi bagian dari pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Hal tersebut lantaran, bencana hidrometeorologis yang diakibatkan oleh cuaca antara lain kebakaran hutan, El Nino dan banjir, telah banyak mengganggu kelancaran pembangunan negara sejak lampau.
“BMKG bisa membantu kita bukan hanya dalam hal pembangunan infrastrukturnya saja, tapi juga operasionalnya," kata Basuki dalam diskusi digedung BMKG, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (26/1/2018).
Basuki menjelaskan, BMKG akan bertugas memberikan pertimbangan kepada PUPR mengenai bencana seperti gempa, banjir, angin siklon, maupun puting beliung saat atau sebelum infrastruktur tersebut dibangun. Pasalnya, BMKG telah memiliki data-data titik bencana secara lengkap dan tersebar diseluruh wilayah di Indonesia.
“Misalnya data yang dibutuhkan dari segi cuaca, seperti cuaca ekstrem, perkiraan musim, baik hujan, kemarau, prediksi banjir, kekeringan, hingga prediksi guncangan tanah yang diakibatkan gempa bumi. Semua data tersebut dibutuhkan untuk menjaga keamanan misalnya untuk proyek bendungan agar bisa beroperasi dengan lancar,” ujarnya.
Data menunjukan, bencana alam terkait cuaca sudah banyak merugikan negara sejak lama, khususnya dalam hal pembangunan. Tercatat, El Nino pada 2015 menyebabkan kerugian mencapai Rp 250 triliun, atau setara dengan 0,2 persen PDB nasional.
Tahun 2017, Badan Nasional Penanggulangan Bencana mencatat ada 787 bencana banjir, 716 puting beliung, 716 tanah longsor dan 614 kebakaran hutan.
Akibatnya sejumlah 47.442 unit bangunan rumah rusak, 365.194 terendam banjir, 2.083 unit bangunan fasilitas umum rusak (1.272 fasilitas pendidikan, 898 peribadatan dan 113 kesehatan). Tercatat 377 korban jiwa, 156 orang di antaranya karena longsor dan 168 luka-luka.
Baca Juga: Menteri PUPR Beberkan Sebab Minimnya Infrastruktur di Indonesia
Tag
Berita Terkait
-
Gempa M5,6 Guncang Pesisir Bengkulu, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
-
BMKG Peringatkan Potensi Hujan Lebat Akibat Siklon Tropis Grant
-
Jakarta Masih Diguyur Hujan Jelang Akhir Pekan
-
BMKG Prediksi Iklim 2026 Akan Normal di Sebagian Besar Wilayah Indonesia, Suhu 2529C
-
BMKG Ingatkan Potensi Tinggi Gelombang di Pesisir Selatan Indonesia, Apa Penyebabnya?
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Tahun 2025, Update Terbaru OJK Desember
-
Daftar Bank yang Tutup dan 'Bangkrut' Selama Tahun 2025
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas