Suara.com - Pendiri raksasa industri properti, Ciputra Group, Ciputra mengaku tiga bulan lalu dirinya diundang oleh Presiden Joko Widodo. Presiden Jokowi mengundang Ciputra karena membutuhkan masukan mengenai perkembangan ekonomi Indonesia.
"Saya sampaikan sudah banyak sekali yang dikerjakan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Mulai dari Presiden pertama hingga sekarang. Tapi ada dua hal yang belum bisa diatasi dengan baik oleh pemerintah," kata Ciputra dalam konferensi pers Ciputra Artpreneur Talk 2018 di Jakarta, Selasa (30/1/2018).
Pertama, masalah kemiskinan di Indonesia. Kedua, adalah masalah kesenjangan sosial. Menurutnya, kedua masalah tersebut bisa diatasi dengan mendorong kewirausahaan alias entrepreneurship.
"Kedua persoalan klasik itu bisa diatasi dengan mendorong entreneurship. Jika banyak wirausaha baru, akan banyak lapangan kerja baru tercipta. Masalah pengangguran dan kemiskinan akan pelan - pelan teratasi," jelasnya.
Ciputra menegaskan Indonesia sebetulnya negara dengan memiliki potensi pertumbuhan ekonomi yang besar. Selain jumlah penduduk yang besar, Indonesia kini juga tengah mengalami transformasi ekonomi dari konvensional ke era digital. "Entrepreneur yang berkembang pesat juga tidak hanya yang bergerak di bidang teknologi informasi, tetapi juga di berbagai bidang lain seperti, fashion, pertanian dan lain -lain," jelasnya.
Saat ini, ia menambahkan semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk berkiprah sebagai entrepreneur. Ini berbeda dengan pada masa penjajahan Belanda dimana tidak semua orang memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk berkiprah dalam berbagai bidang.
Ciputra mendorong pemerintah segera mengesahkan RUU Kewirausahaan. Sebab terbukti sampai kini, kewirausahaan adalah faktor krusial yang menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. "Jadi bukan hanya bisnis IT, tapi kewirausahaan secara umum yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia," tutupnya.
Tag
Berita Terkait
-
Genjot Ekonomi Inklusif, BPD Bisa Jadi Motor Pengentasan Kemiskinan
-
Atasi ketimpangan, Startup Dilibatkan untuk Ciptakan Solusi Permanen Bagi Kemiskinan Pesisir
-
Gubernur Ahmad Luthfi Ajak Ormas Pemuda Jadi Mitra Pengentasan Kemiskinan
-
ADB Revisi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun Ini Menjadi di Bawah 5 Persen
-
Gubernur Ahmad Luthfi Minta Organisasi Tani Ikut Atasi Kemiskinan
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
-
Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T