Suara.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menegaskan bahwa kecelakaan konstruksi seperti yang terjadi pada Tol Becakayu bukan karena pengerjaannya dikebut melainkan karena faktor kedisiplinan pelaksana di lapangan.
"Tidak (karena dikebut), ini hanya karena faktor kedisiplinan pelaksananya. Ini lebih banyak pada 'human error', " kata Menteri Basuki di Gedung Pusat Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Selasa (20/2/2018).
Menurut Basuki, kecepatan pengerjaan proyek infrastruktur di Indonesia masih belum bisa dibandingkan dengan kecepatan pengerjaan di negara lain seperti Malaysia, Filipina, atau Tiongkok.
Pengerjaan proyek infrastruktur di Tiongkok dalam satu tahun, kata dia, bisa mencapai 4.000 kilometer (km), sedangkan di Indonesia baru 1.000 km dalam satu tahun.
"Kecepatan pekerjaan kita masih belum apa-apa. Kalau dibandingkan dengan kecepatan di Malaysia, Filipina, apalagi Tiongkok ini kita belum apa-apa," kata dia.
Selain itu, menurut Basuki, rekanan kontraktor yang ditujuk untuk mengerjakan proyek infrastruktur berat di atas permukaan atau melayang juga telah disesuikan dengan keahliannya. "Ini semua yang mengerjakan ahlinya," kata dia.
Evaluasi secara menyeluruh, menurut Basuki, penting dilakukan untuk mengetahui secera mendetail penyebabnya. Ia mengakui kecelakaan konstruksi bukan kali pertama terjadi melainkan sebanyak 14 kali selama dua tahun terakhir.
Berpijak dari kasus ambruknya tiang girder Tol Becakayu, ia meminta seluruh pekerjaan berat proyek elevated di seluruh Indonesia dihentikan sementara.
"Makanya kita hentikan dulu, ini ada apa?," kata dia. (Antara)
Baca Juga: Pakar Duga Kegagalan Proyek Jalan Tol Becakayu Saat Konstruksi
Tag
Berita Terkait
-
Beton Precast Jadi Solusi Efektif Percepatan Pembangunan Infrastruktur Nasional
-
Ngeri! 4.000 Hektare Hutan IKN Rusak 'Dimakan' Tambang Liar, Basuki Tak Tinggal Diam
-
Kantor Wapres Beres Akhir Tahun Ini, Gibran Sudah Bisa Ngantor di IKN Mulai 2026
-
Media Asing Sebut IKN Terancam Jadi Kota Hantu, Ini Jawaban Tegas Kepala Otorita
-
Sejauh Mana Kesiapan IKN jadi Ibu Kota Politik? Begini Update dari Kepala Otorita
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
IWIP Gelontorkan Pendanaan Rp900 Juta untuk Korban Bencana di Sumatera
-
AKGTK 2025 Akhir Desember: Jadwal Lengkap dan Persiapan Bagi Guru Madrasah
-
Dasco Ketuk Palu Sahkan Pansus RUU Desain Industri, Ini Urgensinya
-
ASPEBINDO: Rantai Pasok Energi Bukan Sekadar Komoditas, Tapi Instrumen Kedaulatan Negara
-
Nilai Tukar Rupiah Melemah pada Akhir Pekan, Ini Penyebabnya
-
Serikat Buruh Kecewa dengan Rumus UMP 2026, Dinilai Tak Bikin Sejahtera
-
Kuota Mulai Dihitung, Bahlil Beri Peringatan ke SPBU Swasta Soal Impor BBM
-
Pemerintah Susun Standar Nasional Baru Pelatihan UMKM dan Ekraf
-
Stok Di Atas Rata-rata, Bahlil Jamin Tak Ada Kelangkaan BBM Selama Nataru
-
Kadin Minta Menkeu Purbaya Beri Insentif Industri Furnitur