Suara.com - PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I pada tahun ini telah menganggarkan Rp18,8 triliun untuk pengembangan infrastruktur bandara guna meningkatkan kapasitas penumpang.
Dalam pertemuan "Airport-Airlines Gathering 2018" yang diselenggarakan AP I di Jakarta, Rabu (21/2/2018), Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi memaparkan saat ini ada 13 bandara yang dikelola AP I, namun memiliki keterbatasan kapasitas penumpang dan tidak sejalan dengan pertumbuhan "traffic" pesawat yang lebih tinggi.
"Tahun 2019 kita menganggarkan investasi untuk pengembangan infrastruktur sekitar 18,8 triliun. Fokus kita bagaimana kapasitas yang ada di bandara bisa kita tingkatkan baik dari sisi 'air site' maupun 'land site'," tutur Faik.
Faik memaparkan pada 2017 AP I mencatat jumlah kedatangan penumpang mencapai 89 juta per tahun dengan rata-rata pertumbuhan enam persen.
Ia meyakini jika kapasitas bandara ditingkatkan, pertumbuhan jumlah penumpang juga meningkat secara signifikan. AP I menargetkan jumlah "traffic" penumpang dalam waktu lima tahun mendatang bisa mencapai 130 juta orang.
Dari tiga belas bandara yang dikelola AP I, ada sembilan bandara yang akan ditingkatkan kapasitasnya, yaitu Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin, Ahmad Yani Semarang, Bandara Internasional Baru Yogyakarta, Juanda Surabaya, Ngurah Rai Denpasar, Sultan Hasanuddin Makassar, Lombok Praya, Adi Soemarmo Solo dan Sam Ratulangi Manado.
Faik menambahkan Bandara Ahmad Yani Semarang dan Bandara Internasional Baru Yogyakarta (NYIA) menjadi proyek peningkatan infrastruktur yang diminta pemerintah untuk segera diselesaikan.
Bandara NYIA Kulonprogo ditargetkan April 2018 sudah bisa diselesaikan untuk beroperasi, sementara Ahmad Yani Semarang yang sebelumnya pada rencana kerja akan selesai pada November 2018, dipercepat menjadi Juni 2018 atau bertepatan dengan masa mudik Lebaran.
"Ahmad Yani Semarang karena sudah sangat tinggi kelebihan kapasitasnya, itu hanya untuk 800 ribu, sekarang sudah 4,4 juta penumpang. Sudah sangat tidak nyaman. Kita mendorong di Juni atau saat Lebaran nanti bisa merasakan bandara baru dengan kapasitas lebih besar," papar dia.
Pada tahun ini juga, AP I siap mengembangkan infrastruktur terhadap enam bandara yang dikelola oleh Kementerian Perhubungan (Unit Pelaksana Bandar Udara), yaitu Bandara Komodo Labuan Bajo, Bandara Sentani Jayapura, Bandara Juwata Tarakan, Bandara Syukuran Aminudin Amir Luwuk, Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu dan Bandara Samarinda Baru.
"Semuanya tergantung Kementerian Perhubungan. Yang jelas dari AP I tahun ini siap," ujar Faik. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Beton Precast Jadi Solusi Efektif Percepatan Pembangunan Infrastruktur Nasional
-
Daftar Maskapai RI yang Pakai Airbus A320
-
Diperingati Setiap 22 November, Ini Sejarah Hari Perhubungan Darat Nasional
-
Anggaran Rp19 Triliun Belum Terserap: Apa yang Terjadi di Kemenhub Menjelang Tutup Buku 2025?
-
Pemerintahan Prabowo Genap Setahun, Kemenhub Fokus Konektivitas dan Keselamatan
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
Terkini
-
Krisis Energi di Pengungsian Aceh, Rieke Diah Pitaloka Soroti Kerja Pertamina
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Bank Mega Syariah Salurkan Pembiayaan Sindikasi Senilai Rp870 Miliar
-
PPN Buka Suara Soal Rencana Pemerintah Stop Impor Solar pada 2026
-
Tarif Ekspor Indonesia ke AS 'Dipangkas' dari 32% ke 19%, Ini Daftar Produk Kebagian 'Durian Runtuh'
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Fenomena Discouraged Workers: Mengapa Jutaan Warga RI Menyerah Cari Kerja?
-
Prabowo Mau Temui Donald Trump, Bahas 'Kesepakatan Baru' Tarif Dagang?
-
Di Balik Tender Offer Saham PIPA Oleh Morris Capital Indonesia
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI