Suara.com - Direktur Maritim Research Institute (MARIN Nusantara) Makbul Muhammad mengatakan program Tol Laut yang dicanangkan Presiden Joko Widodo sebetulnya bagus secara konsep. Sayangnya ketiadaan sinergi antar kementerian serta antara pemerintah pusat dengan daerah membuat program Tol Laut kurang efektif.
"Sebagai contoh, kapal Tol Laut yang membawa muatan barang dari Pulau Jawa menuju Pulau Papua, banyak yang ketika balik tidak membawa muatan alias kosong," kata Makbul saat dihubungi Suara.com, Kamis (22/2/2018).
Padahal banyak sekali komoditas di Papua yang seharusnya bisa menjadi muatan balik menuju Papua. Mulai dari kopi, kakao, kelapas sawit, dan lain sebagainya. "Sayangnya tidak ada inisiatif dari Kementerian Pertanian dan pemerintah daerah setempat," ujarnya.
Makbul menegaskan riset Marin Nusantara terhadap evaluasi pelaksanaan program Tol Laut dilakukan di dua daerah. Untuk, Papua riset ini dilaksanakan di Manokwari, Wasior, Nabire, Serui, Biak. Adapun di Nusa Tenggara Timur, riset dilaksanakan di Maumere, Larantuka, Lewoleba, Rote, Sabu dan Waingapu.
Begitu pula banyak ditemui terjadi penyimpangan yang dilakukan oknum-oknum pengusaha ekspedisi yang membuat harga komoditas bahan pokok yang seharusnya bisa turun 30 persen, menjadi cuma turun 10 persen. Misalkan beras yang diangkut dengan kapal Tol Laut, setiba di daerah tujuan kemudian dioplos dengan beras yang diangkut dengan kapal ekspedisi swasta yang biaya angkutnya jauh lebih mahal.
"Masalah seperti ini seharusnya menjadi domain Kementerian Perdagangan. Kementerian Perhubungan kan hanya mengurus pengangkutan barang tersebut saat masuk ke pelabuhan pemberangkatan hingga masuk ke pelabuhan tujuan. Begitu turun dari pelabuhan tujuan, itu menjadi tanggung jawab Kemendag mengawasi peredarannya di pasar," jelasnya.
Oleh sebab itulah Marin Institute mendesak pemerintah segera mengevaluasi program Tol Laut dengan memperkuat sinergi antar Kementerian dan Pemerintah Daerah. Jika hanya mengandalkan Kemenhub, Marin meyakini efektivitas program Tol Laut untuk mengatasi disparitas harga kebutuhan pokok yang besar antara Jawa dengan luar Jawa, terutama Indonesia Timur akan mengalami kegagalan.
Sebagaimana diketahui, Tol Laut merupakan konsep pengangkutan logistik kelautan yang dicetuskan oleh Presiden Jokowi. Program ini bertujuan untuk menghubungkan pelabuhan-pelabuhan besar yang ada di nusantara. Dengan adanya hubungan antara pelabuhan-pelabuhan laut ini, maka dapat diciptakan kelancaran distribusi barang hingga ke pelosok. Selain hal itu, pemerataan harga Logistik setiap barang di seluruh wilayah Indonesia diharapkan bisa terwujud.
Target dari program Tol Laut diantaranya penyediaan 306 lokasi pelabuhan laut di 306 lokasi hingga 2019 dan 103 unit kapal perintis laut.
Berita Terkait
-
Pemerintahan Prabowo Genap Setahun, Kemenhub Fokus Konektivitas dan Keselamatan
-
Pengeluaran Ongkos Transportasi Warga Bekasi dan Depok Paling Mahal di Dunia
-
Gema 'Tangkap Sudewo!' Nyaring di Gedung KPK Pagi Ini
-
Kericuhan Warnai FGD Kemenhub saat Bahas Kebijakan untuk Ojol, Ada Apa?
-
Misteri 300 'Penumpang Siluman' di KM Barcelona yang Terbakar, DPR: Ini Harus Diinvestigasi!
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
BRI Peduli dan YBM BRILian Salurkan Bantuan Tanggap Darurat Banjir Sukabumi
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Menkeu Purbaya Sebut Krisis China Tak Mungkin, Singgung Sistem Komunis
-
Menkeu Purbaya Optimis Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV Tembus 5,5 Persen
-
Produsen Vaksin Global Bakal Gunakan AI Demi Hadapi Pandemi Berikutnya
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Dukung Ketahanan Pangan di Indonesia Timur, Waskita Karya Kerjakan Jaringan Irigasi di Merauke Papua
-
Danantara Kucurkan Dana Rp 750 M - Rp 950 M untuk Modal Proyek Waste to Energy
-
Emiten Properti LPCK Bukukan Pendapat Rp 3,44 Triliun di Kuartal III-2025, Melonjak 251 Persen