Suara.com - PT Bank Central Asia Tbk menikmati pertumbuhan laba bersih sebesar 13,1 persen (tahun ke tahun/yoy) sepanjang 2017 menjadi Rp23,3 triliun, yang sebagian besar dari pendapatan penyaluran kredit dari menggeliatnya penyaluran kredit yang bertumbuh 12,4 persen (yoy).
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja di Jakarta, Kamis (8/3/2018), mengatakan pendapatan bunga bersih (Net Interest Income) BCA sebesar Rp41,8 triliun atau naik 4,1 persen, sedangkan pendapatan operasional lainnya Rp15,1 triliun atau naik 11,5 persen.
"Kami manfaatkan peluang bisnis di tengah proses pemulihan ekonomi Indonesia tahun lalu," ujar Jahja. Pertumbuhan penyaluran kredit BCA tahun lalu sebesar 12,4 persen (yoy) atau sebesar Rp468 triliun yang didukung pertumbuhan kredit korporasi 14,5 persen menjadi Rp 177,3 triliun pada akhir tahun 2017.
Permintaan kredit dari segmen korporasi, kata Jahja, terus menanjak di akhir tahun seiring semakin masifnya pembangunan infrastruktur.
Sedangkan kredit konsumer BCA tumbuh 12,1 persen menjadi Rp122,8 triliun, dengan rincian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang naik 14,2 persen menjadi Rp73,0 triliun dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) naik 10 persen menjadi Rp38,3 triliun pada 2017.
Sedangkan pertumbuhan transaksi kartu kredit meningkat 6,9 persen menjadi Rp11,5 triliun. Di sisi kredit komersial dan UKM, BCA mencatatkan pertumbuhan 10,3 persen menjadi Rp167,5 triliun.
Kualitas aset BCA ditandai dengan rasio kredit bermasalah (NPL) yang cukup terjaga di 1,5 persen, dengan cadangan kredit sebesar Rp14,6 triliun. Angka itu meningkat 5,2 persen dibandingkan 2016. Sementara Rasio cadangan terhadap kredit bermasalah tercatat sebesar 190,7 persen. (Antara)
Berita Terkait
-
Bank Mandiri Raup Laba Rp 24,5 Triliun di Semester I 2025, Turun dari Tahun Lalu
-
Duet Emiten Aguan-Salim Putar Otak Genjot Penjualan Rukan
-
Emiten Farmasi RI Bangun Pabrik Besar di Australia, Targetkan Jadi Raja Co-Packaging
-
Krim 'Seupil'! Quality Control Biskuit Roma Dikritik Habis oleh Siswa, Mayora Diminta Tanggung Jawab
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya