Suara.com - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio mengaku akan mencalonkan diri kembali untuk periode 2018-2021 menjelang akan berakhirnya masa bakti Direksi BEI 2015-2018.
"Insyaallah, kalau masih dipercaya ya diterusin," ujar Tito di Jakarta, Rabu (21/8/2018).
Ia mengatakan bahwa dirinya telah mengajak sejumlah nama untuk masuk dalam paket direksi BEI periode mendatang, di antaranya Hasan Fawzi yang saat ini menjabat sebagai Direktur Utama Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), serta dua Direktur BEI saat ini yang masih menjabat, yakni Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Alpino Kianjaya, dan Direktur Keuangan dan SDM Chaeruddin Berlian.
"Saya juga memberi kesempatan Kepala Divisi BEI untuk ikut maju dalam paket direksi BEI, dari luar bursa kita kasih secara fair," katanya.
Ia mengemukakan jadwal pencalonan direksi BEI yakni pada 3 April mendatang seluruh paket calon direksi akan mendaftarkan diri ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kemudian akan digelar uji kelayakan dan kepatutan (fit and propper test).
Sementara itu beredar kabar di kalangan pelaku pasar modal yang juga telah membentuk paket pencalonan direksi BEI, yakni paket Laksono Widodo (Direktur Mandiri Sekuritas), dan paket Inarno Djajadi (Komisaris BEI).
Dalam Peraturan OJK III.A.3 tentang Persyaratan Calon Direktur Bursa Efek, disebutkan pencalonan dan pengajuan calon direktur Bursa Efek wajib dilakukan oleh kelompok Anggota Bursa Efek dengan paling sedikit terdiri dari 10 Anggota Bursa Efek, dengan persyaratan di antaranya 10 atau lebih Anggota Bursa Efek itu telah melakukan transaksi efek secara bersama-sama paling kurang 10 persen dari total frekuensi dan nilai perdagangan efek di Bursa Efek selama 12 bulan terakhir sebelum pengajuan kepada OJK.
Disebutkan juga, calon direktur Bursa Efek wajib diajukan kepada OJK oleh kelompok Anggota Bursa Efek dalam satu kesatuan paket calon direktur Bursa Efek. (Antara)
Berita Terkait
-
BEI Rilis Aturan Baru, Sikat Praktik Spoofing Bandar Mulai Hari Ini
-
Minat BUMN Untuk IPO Makin Jauh, OJK dan BEI Mulai Ketar-ketir
-
Investor Saham Makin Doyan Market Order, Nilai Transaksi Tembus Rp1 Triliun Per Hari
-
Bocoran Saham IPO Awal 2026, Ada Emiten Prajogo Pangestu dan Happy Hapsoro
-
IHSG Berpotensi Rebound ke Level 8.750 di Tengah Sinyal Hawkish The Fed
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Negosiasi Tarif Dagang dengan AS Terancam Gagal, Apa yang Terjadi?
-
BRI Rebranding Jadi Bank Universal Agar Lebih Dekat dengan Anak Muda
-
Kemenkeu Matangkan Regulasi Bea Keluar Batu Bara, Berlaku 1 Januari 2026
-
Cara Mengurus Pembatalan Cicilan Kendaraan di Adira Finance dan FIFGROUP
-
Pemerintah Tegaskan Tak Ada Impor Beras untuk Industri
-
CIMB Niaga Sekuritas Kedatangan Bos Baru, Ini Daftar Jajaran Direksi Teranyar
-
Eri Budiono Lapor: Bank Neo Kempit Laba Rp517 Miliar Hingga Oktober 2025
-
IPO SUPA: Ritel Cuma Dapat 3-9 Lot Saham, Ini Penjelasan Lengkapnya
-
OJK Akan Tertibkan Debt Collector, Kreditur Diminta Ikut Tanggung Jawab
-
Mengenal Flexible Futures Pada Bittime untuk Trading Kripto