Suara.com - Negara-negara G20 sepakat memperkuat kerja sama untuk mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi yang kuat, berkelanjutan, berimbang dan inklusif.
Demikian mengemuka dalam pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara-negara G20 yang dihadiri oleh Gubernur Bank Indonesia, Agus D.W. Martowardojo dan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, pada tanggal 19-20 Maret 2018 di Buenos Aires, Argentina.
Di tengah optimisme prospek pertumbuhan ekonomi global yang semakin membaik dan merata, para Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan menyadari perlunya kewaspadaan terhadap potensi risiko dan kerentanan ekonomi, termasuk meningkatnya volatilitas di pasar keuangan yang terjadi saat ini.
Untuk itu, saat ini merupakan momentum yang tepat untuk mengatasi permasalahan struktural yang menghambat pertumbuhan ekonomi, mengurangi ketidakseimbangan global yang berlebihan dan memitigasi risiko melalui berbagai kebijakan yang ada.
Argentina yang menjadi Presiden G20 pada tahun 2018 mengusung 2 prioritas, yaitu the Future of Work dan Infrastructure for Development.
Pembahasan the Future of Work dilatarbelakangi perkembangan teknologi informasi yang telah mengubah tatanan perekonomian global, termasuk Indonesia, menjadi ekonomi digital.
Untuk itu, dibutuhkan respons kebijakan yang relevan sehingga perkembangan teknologi informasi tersebut dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif, sekaligus memitigasi potensi dampak negatifnya bagi perekonomian serta stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Pembahasan Infrastructure for Development diarahkan untuk meningkatkan pembiayaan infrastruktur, diantaranya dengan mendorong partisipasi sektor swasta.
Di sektor keuangan, para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral menyambut baik penyelesaian Basel III sebagai salah satu elemen penting reformasi di sektor keuangan pascakrisis keuangan global.
G20 juga berkomitmen untuk mengimplementasikan dan senantiasa mengevaluasi reformasi sektor keuangan yang telah berjalan dan dampaknya bagi pembiayaan infrastruktur sehingga dapat memperkuat sistem keuangan.
Para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral menyadari dampak perkembangan teknologi dalam meningkatkan efisiensi dan mendorong inklusivitas di sistem keuangan. Namun, crypto-asset dipandang memiliki isu perlindungan konsumen dan investor, penghindaran perpajakan, dan tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme. Selain itu, crypto-asset dapat menimbulkan dampak negatif bagi stabilitas sistem keuangan.
Untuk itu, negara-negara G20 sepakat untuk menugaskan Standard Setting Bodies (SSB) untuk meningkatkan pemantauan terhadap transaksi dan risiko crypto-asset serta melakukan asesmen terhadap upaya multilateral yang diperlukan.
Negara-negara G20 juga terus menyampaikan dukungan bagi pembangunan di negara-negara miskin, melanjutkan pembahasan agenda perpajakan internasional, dan mendukung upaya mengatasi tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme.
Berita Terkait
-
Bos BI Sebut Negara Anggota G20 Mau Pulihkan Ekonomi Dunia
-
Sri Mulyani Serukan Globalisasi yang Adil di Forum G20
-
Review Film G20: Aksi Heroik Seorang Presiden dalam Menyelamatkan Dunia
-
Review Film G20: Aksi Heroik di Tengah Diplomasi dan Krisis Global
-
5 Rekomendasi Film Sambut Akhir Pekan, Ada A Minecraft Movie hingga G20
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
-
Ngeri Tapi Nagih! Ini Lho Alasan Psikologis Kenapa Kita Doyan Banget Nonton Film Horor
-
Daftar 46 Taipan yang Disebut Borong Patriot Bond Danantara, Mulai Salim, Boy Thohir hingga Aguan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
Terkini
-
IHSG Anjlok Hari Ini Imbas ADB Turunkan Prospek Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
-
Bye-bye Ganti Aplikasi! Vidio Hadirkan Fitur Belanja di Shopee Sambil Nonton
-
Pemerintah Siapkan 'Kado' Nataru, Stimulus Ekonomi ke-3 Siap Guyur Tiket Murah hingga PPN
-
BUMN Ngeluh Subsidi Belum Dibayar Kemenkeu, Purbaya: Suruh Menghadap Saya!
-
Anggaran Subsidi Energi Bocor, Menkeu Purbaya Akui Selama Ini Tak Tepat Sasaran
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Dorong PMI Jadi Wirausaha Tangguh, Mandiri Sahabatku Hadir di Taiwan
-
Bukan Permanen, ESDM: Pembelian BBM Murni Pertamina oleh SPBU Swasta Hanya Solusi Kekosongan Stok
-
Isu Polusi Udara, Wamen Bima Arya Minta Pejabat Naik Transportasi Umum
-
Menteri 'Koboi' Ancam Copot Anak Buah