Suara.com - Perkembangan pesat dunia teknologi menuntut penyelarasan tatanan kebijakan sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Hal ini dilatarbelakangi pergeseran paradigma pekerjaan yang turut mengalami perubahan karena derasnya arus teknologi.
"Ke depan adalah masa di mana teknologi memegang peranan penting. Yang akan selalu ada itu adalah perubahan, sampai akhir zaman nanti. Manusia itu akan berubah, kemungkinan culture kita juga akan berubah," ujar Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar dalam keterangan tertulis, Senin (9/4/2018).
Penyesuaian kebijakan, jelas Arcandra, di sektor ESDM tidak lepas dari perubahan manajemen sumber daya manusia dari human resources menjadi human capital, dimana manusia itu tidak lagi menjadi pekerja pasif, tetapi secara aktif mengembangkan diri mencari serta menghasilkan sesuatu.
"Kita sekarang tidak bicara lagi tentang human resources, sumber daya manusia, bahasa itu sudah ditinggalkan. Sekarang namanya human capital. Kalau human resources manusia digunakan, diperintah, tapi kalau human capital, manusia yang aktif, manusia yg berbuat. Itu yang dinamakan dengan human capital," tambah Arcandra.
Melalui paradigma tersebut, Arcandra berharap birokrat selaku pelaksana kebijakan mampu memiliki visi dalam menjalankan kebijkan yang dibutuhkan oleh perkembangan zaman sehingga memberikan kontribusi lebih besar. "Paradigma ke depan adalah lebih menekankan kepada ini mau ke mana, apa yang mau kita sumbangkan yang riil," tuturnya.
Untuk menjawab hal tersebut di sektor ESDM, Pemerintah memperkenalkan mekanisme kontrak bagi hasil minyak dan gas bumi, yaitu gross split. Sistem baru ini sebagai contoh bagaimana Pemerintah tidak tinggal diam dengan perubahan zaman lantaran diyakini akan memudahkan para pelaku industri migas menggunakan teknologi baru dalam pencarian ladang sumber migas.
"Kita selama ini terus berdebat menentukan cost atas kecanggihan teknologi oleh perusahaan dalam memproduksi migas. Gross split ini justru memberi kebebasan perusahaan menentukan teknologinya mau pakai apa," ujarnya dalam beberapa waktu lalu.
Arcandra kerap kali menyatakan karakter lapangan migas di Indonesia yang variatif sangat membutuhkan teknologi baru dalam pencarian migas. Dengan begitu, kebebasan dalam mengembangkan teknologi akan meningkatkan produksi migas.
Adanya tuntutan kemajuan teknologi tersebut dengan model bisnis gross split akan mendorong efisiesi pengembalian investasi dan keuntungan yang akan diperoleh kontraktor dalam menjalankan operasi perminyakan. Semakin efisien maka kontraktor akan mendapatkan pengembalian investasi dan keuntungan yang optimal.
Berkaca dari kondisi tersebut, Arcandra menekanan kepada semua elemen masyarakat bahwa kelompok manusia akan mengalami kepunahan jika tidak mampu beradaptasi dengan zaman. "Organisasi mana yang mampu untuk bertahan? Organisasi yang mampu beradaptasi dengan perubahan. Yang kuat kuat tapi tidak mampu beradaptasi, nantinya akan punah," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Viral BBM Bobibos, Kementerian ESDM Jelaskan Langkah Agar Bisa Dijual Bebas
-
Gelar RUPSLB, CRSN Tambah Portofolio Bisnis
-
RI Dinilai Butuh UU Migas Baru untuk Tarik Investor Jangka Panjang
-
Kekayaan Rilke Jeffri Huwae, Dirjen Gakkum yang Dikritik Menteri Bahlil
-
Cadangan Minyak Indonesia Cuma 4,4 Miliar Barel, Terbanyak di Kalimantan
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
Terkini
-
BLT Kesra Cair Berapa Kali Tahun 2025? Ini Update Terkini dari Pemerintah
-
Bank-Pindar Mulai Kolaborasi Suntik Akses Kredit ke UMKM Lewat Teknologi Canggih
-
Intip Bahan Baku dan Pembentukan Energi Terbarukan Biomassa, Apa Merusak Lingkungan?
-
Laba BRMS Diprediksi Melejit, Target Harga Saham Meningkat
-
Biaya Haji Turun, OJK Minta Bank Jemput Bola Jaring Nasabah
-
Jaring Investor AS, MedcoEnergi (MEDC) Resmi Diperdagangkan di OTCQX
-
BUMN Dapen Jamin Transparansi Pengelolaan Dana
-
MNC Bank-Nobu Batal Kawin, OJK: Harapannya Tetap Fokus Target Pertumbuhan
-
BRI Manajemen Investasi Catatkan KIK EBA Syariah Perdana di Indonesia
-
Daftar Rincian Diskon Tarif Transportasi untuk Libur Akhir Tahun