Suara.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan meminta Pertamina tidak khawatir merugi karena menjual bahan bakar minyak jenis premium.
"Pemerintah sudah memberikan pengelolaan Blok Mahakam kepada Pertamina. Pertamina itu tambahan pendapatan bersihnya setahun mungkin Rp7-8 triliun," katanya, di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Rabu petang (18/4/2018).
Dengan pengelolaan Blok Offshore North West Java (ONWJ) oleh PT Pertamina Hulu Energi (PHE), kata Jonan, kemungkinan Pertamina mendapatkan sekitar Rp1-2 triliun.
Hal tersebut diungkapkan Jonan saat meninjau Area Pengatur Beban (APB) PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jateng.
"Ini dikasih lagi delapan blok. Ya, memang kecil-kecil. Tetapi, kalau delapan blok nilainya Rp1 triliun setahun atau Rp2 triliun masak enggak ada? Jadi, itu total aja setahun pendapatannya Rp10 triliun. Itu kan dikasih 20 tahun," katanya.
"Kalau dikurangi pendapatan dari jual premium kan ketambahan ini. Bedanya apa? Kan sama aja, pendapatannya bertambah. Coba lihat tahun lalu keuntungan bersih setelah pajak berapa? Rp32 triliun," sebutnya.
Jonan mencontohkan PLN yang mencatatkan nilai investasi sampai Rp1.200 triliun yang hanya mampu mencetak laba bersih pada 2017 sekitar Rp4 triliun tidak mempersoalkan investasi.
"Yang ini enggak ribut investasi, yang sana ribut bagaimana? Pertamina belajarlah dari PLN. Kami memang lagi mencari apa yang pemerintah bisa didukung lagi, supaya harga BBM tetap terkendali," katanya.
Pengendalian harga BBM itu, kata Jonan, bukan karena tahun politik, tetapi semata-mata mempertimbangkan daya beli masyarakat yang terbukti dengan protes masyarakat ketika terjadi kelangkaan premium.
"Buktinya, ketika premium kosong masyarakat protes. Karena, harga pertalite dirasakan masyarakat lebih tinggi dibanding premium. Kalau daya beli masyarakat enggak ada masalah, kan enggak protes," pungkas dia.
Berita Terkait
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Redakan Panik, Pertamina Distribusikan 20.000 Tabung LPG 3 kg di Aceh
-
Lagunya Dipakai Iklan Tanpa Izin oleh Pertamina, Wijaya 80 Ngadu ke DJKI
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar