Suara.com - Cina mengaku akan terus meningkatkan investasi ke Indonesia setelah sepanjang 2017 lalu pertumbuhan investasi negeri Tirai Bambu di Indonesia mencapai 27 persen.
"Tahun lalu investasi Cina di sini tumbuh 27 persen. Saya rasa momentum ini akan terus berlanjut bahkan sampai ke tahun-tahun berikutnya," kata Minister Counsellor Ekonomi dan Perdagangan Kedutaan Besar Cina untuk Indonesia Wang Liping di Jakarta, Selasa (25/4/2018).
Wang menuturkan keyakinan tumbuhnya investasi Cina ke Indonesia berdasarkan upaya kedua negara untuk terus meningkatkan kerja sama ekonomi.
Pemerintah Indonesia, kata dia, terus melakukan upaya perbaikan untuk dapat mengundang investor Cina masuk dan menanamkan modal di Tanah Air. Ditambah pula dengan besarnya pasar Indonesia dan sumber daya alam melimpah.
"Cina sendiri punya pengalaman di bidang teknologi dan manufaktur. Ini bisa jadi peluang untuk terus bekerja sama dalam banyak aspek," ucapnya.
Wang menambahkan, investasi Cina ke Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Pada 2017, investasi negara itu mencapai 3,36 miliar dolar AS, masuk dalam peringkat ketiga terbesar negara yang paling banyak berinvestasi di Indonesia setelah Singapura dan Jepang.
"Tapi kalau dimasukkan investasi dari Hong Kong, investasi Cina seharusnya berada di posisi nomor satu," ujarnya.
Direktur Fasilitasi Promosi Daerah Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Husen Maulana mengatakan investasi dari Cina memang terus meningkat pesat.
Pada 2013, investasi Cina hanya sebesar 297 juta dolar AS dan menempatkannya pada peringkat 12 negara paling banyak berinvestasi di Indonesia. Kemudian, pada 2015, investasi China berhasil naik ke peringkat sembilan dengan nilai 628 juta dolar AS.
Husen juga mengatakan investor Cina juga masuk melalui Singapura yang banyak dijadikan basis bisnis. Belum lagi yang masuk melalui Hong Kong juga tidak kalah banyak.
"Kalau digabung mungkin investor yang terbesar ya Cina," ujarnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Menperin Sebut Investasi Asing Menguat ke Industri Manufaktur
-
Wuling Tergeser, Siapa Saja 5 Mobil China yang Kini Menguasai Indonesia?
-
Indonesia Telanjang Digital di Depan Cina: Kalau Mereka Matikan Internet Hari Ini, Selesai Kita
-
Investasi Asing di RI Makin Loyo di Dua Kuartal Terakhir, Ini Kata Rosan Roeslani
-
30 Tahun Tanpa Perawatan, Rusun Bidara Cina Kondisinya Memprihatinkan
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
PLN Sebut Listrik di Aceh Kembali Normal, Akses Rumah Warga Mulai Disalurkan
-
Penerimaan Bea Cukai Tembus Rp 269,4 Triliun per November 2025, Naik 4,5%
-
BUMI Borong Saham Australia, Ini Alasan di Balik Akuisisi Jubilee Metals
-
Kemenkeu Klaim Penerimaan Pajak Membaik di November 2025, Negara Kantongi Rp 1.634 Triliun
-
BRI Peduli Siapkan Posko Tanggap Darurat di Sejumlah Titik Bencana Sumatra
-
Kapitalisasi Kripto Global Capai 3 Triliun Dolar AS, Bitcoin Uji Level Kunci
-
Kenaikan Harga Perak Mingguan Lampaui Emas, Jadi Primadona Baru di Akhir 2025
-
Target Mandatori Semester II-2025, ESDM Mulai Uji Coba B50 ke Alat-alat Berat
-
Ritel dan UMKM Soroti Larangan Kawasan Tanpa Rokok, Potensi Rugi Puluhan Triliun
-
Jurus Bahlil Amankan Stok BBM di Wilayah Rawan Bencana Selama Nataru