Suara.com - Karyawan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk meminta maaf kepada masyarakat atas rencana mogok massal serta menonaktifkan seluruh penerbangan.
Terlebih, rencana mogok tersebut akan mengecewakan konsumen ataupun pengguna maskapai penerbangan.
Ketua harian salah satu serikat karyawan Garuda Indonesia (SEKARGA) Tomy Tampati menjelaskan, bahwa rencana mogok tersebut bukan menjadi tujuan mereka.
Apalagi, mereka telah mengirimkan surat kepada Presiden Joko Widodo serta Menteri BUMN Rini Soemarno namun hingga saat ini tidak ada tanggapan.
"Kami minta maaf kalau sampai hal itu terjadi. Mogok ini bukan tujuan utama kami, kami sudah menyurati Bapak Presiden dan Ibu Menteri, RUPS tidak merepresentatif figur-figur yang bisa membangun Garuda lebih baik," kata Tomy saat jumpa pers di Pulau Dua Restaurant, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat pada Rabu (2/5/2018).
"Jika itu tidak diperhatikan, kita akan melakukan mogok. Dan memang kita sudah memikirkan dampak ke konsumen, ini signal untuk pemerintah untuk berpikir," Tomy menambahkan.
Oleh karena itu, SEKARGA yang diwakili oleh Ketua Umum SEKARGA, Ahmad Irfan Nasution memberi waktu kepada pemerintah selama satu bulan ke depan hingga tuntutan mereka didengar.
"Kami tidak mungkin meminta hal yang nggak mungkin. Sehingga kami minta 1 bulan dari sekarang. Kami bukan minta sama manajemen, tapi minta sama pemerintah. Mogok bukan tujuan kami. Tapi kalau ada orang lain yang mau menghancurkan perusahaan ini, kami akan lakukan itu," ujar Ahmad.
Ahmad pun menegaskan, jika tuntutan mereka tidak didengar, maka seluruh crew baik awak mau pilot beserta pramugari akan mengikuti komando SEKARGA untuk melakukan mogok apabila tuntutan mereka tidak didengarkan.
Baca Juga: Karyawan Garuda Ancam Nonaktifkan Seluruh Rute Penerbangan
Untuk diketahui, serikat karyawan PT Garuda Indonesia yang tergabung dalam Serikat Bersama (SEKBER) mengancam akan mogok massal. Ancaman tersebut mengacu kepada tuntutan yang mereka ajukan perihal restrukturisasi direksi yang asalnya berjumlah delapan orang menjadi enam orang direksi.
Pasalnya, dua direksi yakni Direktur Marketing dan IT beserta Direktur Kargo dirasa tidak bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Maka dari itu, SEKBER menuntut pergantian direksi.
Selain itu, Direktur Personalia (SDM) yang banyak mengeluarkan peraturan perusahaan yang bertentangan dengan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) menjadi faktor pemicunya.
Berita Terkait
-
Towing Express Solusi Mobil Mogok Saat Liburan Akhir Tahun
-
Kolaborasi OPPO dan Garuda Indonesia Hadirkan Pengalaman Premium dari Langit hingga Race Track
-
Mobil Mogok akibat Terendam Banjir, Bagaimana Cara Menanganinya agar Tidak Semakin Rusak?
-
Garuda Indonesia Group Angkut Bantuan Logistik Lebih dari 20 Ton ke Wilayah Terdampak Banjir
-
Bos Garuda Sebut Semua Gaji Direksi Sepakat Dipotong 10 Persen
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
Terkini
-
Mendag Dorong Pembentukan Indonesia Belarus Business Council
-
Tekanan Jual Dorong IHSG Merosot ke Level 8.649 Hari Ini
-
Bank Mega Syariah Luncurkan Program untuk Tingkatkan Frekuensi Transaksi
-
Pertemuan Tertutup, Prabowo dan Dasco Susun Strategi Amankan Ekonomi 2025 dan Pulihkan Sumatera
-
Punya Pasar 179,8 Juta Jiwa, RI Bidik Peluang Dagang Lewat FTA Indonesia - EAEU
-
Nilai Tukar Rupiah Melemah pada Senis Sore, Antisipasi Kebijakan Suku Bunga BI
-
Tentakel Bisnis Hashim Djojohadikusumo yang Kian Kuat Menghisap
-
UMP 2026 Naik Berapa Persen? Ini Cara Menghitung Perkiraan Upah Tahun Depan
-
Apresiasi Wali Kota Lhokseumawe: Mentan Amran Tanggap dan Cepat Bantu Masyarakat Aceh
-
OJK: Pembobolan Bank dengan Kerugian Ratusan Miliar Ulah Organisasi Kriminal