Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tak terima jika ada pihak yang menyatakan bahwa pemerintah santai-santai saja saat nilai tukar rupiah anjlok dalam beberapa minggu terakhir ini.
Menurut Ani, pemerintah terus melakukan berbagai upaya mendongkrak perekonomian Indonesia salah satunya menggunakan instrumen APBN secara selektif maupun terus melakukan kerja sama dengan Bank Indonesia untuk memperkuat kepercayaan pasar terhadap perekonomian Indonesia.
“Dengan memperkuat pondasi ekonomi yang dilalui dengan berbagi cara. Instrumen APBN kita gunakan selektif, dan kita akan terus kerja sama dengan BI untuk jaga confidence," kata Ani di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Selasa (22/5/2018).
Ani mengatakan, pelemahan rupiah belakangan ini lebih dikarenakan sentimen yang berasal dari AS.
Salah satunya pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell yang mengindikasikan bakal adanya kenaikan suku bunga acuan The Fed. Pernyataan itu mempengaruhi persepsi pelaku pasar AS.
Pelaku pasar AS yang selama ini menempatkan dananya di berbagai negara termasuk di Indonesia, akhirnya menarik dana tersebut.
Hal ini membuat persediaan dolar di negara yang bersangkutan berkurang dan membuat nilai tukar dolar AS menguat sekaligus menekan nilai tukar mata uang negara setempat.
"Kalau saya harus menyelesaikan apa yang dilakukan Amerika, ya bukan saya lah," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
SIM Mati Bisa Diperpanjang? Ini Syarat Terbaru dan Biayanya
-
LPDB Dorong Koperasi Pondok Pesantren Jadi Mitra Strategis Koperasi Desa Merah Putih
-
Minim Sentimen, IHSG Berakhir Merosot ke Level 8.618 Hari Ini
-
Rundown dan Jadwal Ujian CAT PPPK BGN 2025 18-29 Desember 2025
-
ESDM Mulai Jalankan Proyek Pipa Gas Dusem, Pasok Energi dari Jawa ke Sumatera
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Riset: Banyak Peminjam Pindar Menderita Gunakan Skema Pembayaran Tadpole
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Rupiah Terus-terusan Meloyo, Hari Ini Tembus Rp 16.700
-
Purbaya Umumkan APBN Defisit Rp 560,3 Triliun per November 2025, 2,35% dari PDB