Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat terbatas dengan agenda realisasi dan prognosis pelaksanaan APBN tahun anggaran 2018. Dalam ratas ini, Jokowi didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Jokowi lebih dulu memberikan apresiasi kepada seluruh jajaran pemerintah, para menteri, kepala lembaga, gubernur, bupati, wali kota, atas kinerja pelaksanaan APBN semester 1 tahun 2018. Ia menyebut hasilnya lebih baik.
"Dibandingkan periode yang sama di semester 1 2017, semester 1 APBN 2018 menunjukan kinerja yang semakin meningkat, defisit yang lebih rendah turun 36,8 persen," ujar Jokowi saat memberikan pengantar awal di Ruang Garuda, Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (9/7/2018).
"Keseimbangan primer yang sangat bagus menjadi positif yang 3 tahun sebelumnya masih negatif. Pembiayaan anggaran yang semakin menurun 2 tahun terakhir serta silpa yang lebih besar," Jokowi menambahkan.
Jokowi menerangkan, pendapatan negara tumbuh 16 persen. Kemudian didukung kinerja penerimaan perpajakan yang mampu tumbuh 14,3 persen. Angka tersebut, kata Jokowi, lebih tinggi dari pertumbuhan semester satu tahun 2017 sebesar 9,6 persen.
"Belanja negara yang terus meningkat 5,7 persen dibanding tahun 2017 yang tumbuh hanya 3,2 persen, dan dalam rangka percepatan program pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat serta belanja K/L yang tumbuh 12,1 persen, jauh lebih tinggi dari realisasi semester 1 2017, sebesar 0,4 persen," katanya.
Jokowi kemudian meminta pada menteri terkait untuk menjaga pencapaian semester 1 APBN 2018. Selain itu, ia ingin ditingkatkan pada semester 2.
"Karena tantangan yang kita hadapi juga tidak ringan, terutama terkait ketidakpastiaan perekonomian global. Untuk itu saya minta seluruh kementerian dan lembaga untuk fokus dan segera menyelesaiakan program yang telah direncanakan," jelas Jokowi.
"Pastikan bahwa pelaksanaan program dan proyek strategis segera dieksekusi tepat waktu dan menjaga governance tepat sasaran, berdampak segera dirasakan oleh masyarakat," lanjutnya.
Baca Juga: Fahri Curiga Gerakan Radikal Ditunggangi agar APBN Terpakai Habis
Selanjutnya, Jokowi meminta transfer ke daerah dan dana desa harus segera dicairkan dan meminimalisir adanya pengendapan anggaran pemerintah di perbankan.
"Tetap melakukan langkah efisiensi belanja barang seperti penghematan belanja perjalanan dinas, rapat dan paket meeting, serta belanja ATK dan belanja2 yang tidak produktif lainnya," katanya.
Terakhir, Kepala Negara meminta pola penyerapan anggaran diperbaiki, sehingga tidak menumpuk di akhir tahun. Namun, harus tetap menjaga kualitas.
Sejumlah menteri di kabinet kerja hadir dalam ratas ini. Diantaranya Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Bisar Panjaitan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Kemudoan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Asman Abnur, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Menaker Mau Tekan Kesenjangan Upah Lewat Rentang Alpha, Solusi atau Masalah Baru?
-
Pati Singkong Bisa Jadi Solusi Penumpukan Sampah di TPA
-
BRI Terus Salurkan Bantuan Bencana di Sumatra, Jangkau Lebih dari 70.000 Masyarakat Terdampak
-
Laporan CPI: Transisi Energi Berpotensi Tingkatkan Pendapatan Nelayan di Maluku
-
SPBU di Aceh Beroperasi Normal, BPH Migas: Tidak Ada Antrean BBM
-
Purbaya Gelar Sidang Debottlenecking Perdana Senin Depan, Selesaikan 4 Aduan Bisnis
-
Purbaya Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI: 5,2% di 2025, 5,4% pada 2026
-
Menaker Yassierli Klaim PP Pengupahan Baru Hasil Kompromi Terbaik: Belum Ada Penolakan Langsung
-
Purbaya Sentil Balik Bank Dunia soal Defisit APBN: Jangan Terlalu Percaya World Bank!
-
Bank Mandiri Dorong Akselerasi Inklusivitas, Perkuat Ekosistem Kerja dan Usaha Ramah Disabilitas