Suara.com - Krisis finansial global telah membuat banyak karyawan kehilangan pekerjaan dan lainnya berada dalam kekhawatiran, termasuk di negara yang tergolong makmur seperti Inggris. Headquarter peritel pakaian asal Inggris, Marks & Spencer (M&S) di London mengumumkan akan mem-PHK sebanyak 350 karyawannya.
Sebelumnya pada Mei 2018 lalu, M&S mengumumkan telah menutup 100 toko mereka di seluruh penjuru Inggris. Peritel itu disebutkan bakal lebih berfokus pada bisnis daring.
Dilansir The Guardian, Rabu (18/7/2018), ratusan karyawan kantor pusat yang terancam PHK itu menyebar di berbagai divisi, seperti bidang komersial, operasional, dan visual. Pihak M&S disebut telah memberitahu seluruh karyawan terdampak.
"Marks & Spencer saat ini tengah berubah dan ini merupakan keputusan sulit. Namun, (kebijakan PHK) krusial untuk kelangsungan bisnis kami," demikian pernyataan resmi M&S.
M&S sendiri akan segera merilis kinerja keuangan dan diperkirakan akan mencatat laba sebesar 573 juta pounds pada kuartal I-2018, turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni sebesar 614 juta pounds.
Penurunan laba pada tahun ini terjadi dalam dua tahun berturut-turut. Penjualan pakaian dan produk rumah tangga diprediksi turun 1,1 %, sementara penjualan makanan juga turun 0,2 %.
Maureen Hinton, Direktur Riset GlobalData menyebut, posisi M&S sebagai raja ritel di Inggris tengah berada dalam bahaya.
"Marks & Spencer mendominasi pasar pakaian di Inggris dalam beberapa dekade, namun diprediksi akan disalip oleh Primark tahun ini. Upaya menutup toko akan membuat penjualan semakin susut kecuali perusahaan bisa menggesernya ke kanal online dan toko lain," ungkapnya.
Pangsa pasar M&S di industri ritel sendiri mencapai puncaknya pada 1997, yakni saat mencapai 13,5%. Namun, pangsa pasarnya turun dalam dua dekade terakhir hingga tinggal 7,6%. Posisi tersebut tidak berbeda jauh dengan kompetitornya, Primark yang memiliki pangsa pasar 7%.
Berita Terkait
-
Nissan di Ujung Tanduk: Kerugian Terbesar Sepanjang Sejarah, Mampukah Selamat?
-
Sektor Ritel Diharapkan Dapat Menjadi Tulang Punggung Perekonomian Nasional
-
PSM Makassar Dihantam Isu Gaji Tertunggak 5 Bulan, Pemain Sampai Mogok Latihan
-
Ini Cara Mitra Adiperkasa Perkuat Bisnis Ritel
-
Jessica Iskandar Yakin Bisa Bayar Hutang, Ada Nggak Sih Tips untuk Mengatasi Krisis Finansial?
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- 4 Sepatu Lari Teknologi Tinggi Rekomendasi Dokter Tirta untuk Kecepatan Maksimal
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
Pilihan
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
-
Seluruh Gubernur Wajib Umumkan Kenaikan UMP 2026 Hari Ini
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
Terkini
-
Saham INET Anjlok di Tengah Rencana Rights Issue Rp3,2 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Rupiah Terus Menguat, Dolar AS Melemah ke Level Rp16.765
-
BRI Tetap Melayani Saat Libur Nataru: Berikut Jadwal 159 Unit Kerja Operasional
-
Purbaya Kaji Geo Dipa Pasok Gas ke Kawasan Industri, Harga Lebih Murah dari Pertamina
-
Harga Perak Antam Naik Berturut-turut, Tahun Baru Cetak Rekor Baru?
-
8 Ide Usaha yang Belum Banyak Pesaing di 2026, Cocok untuk Pemula?
-
Trump 'Ngebet' Caplok 4 Juta Barel Minyak Venezuela, China dan Rusia Geram
-
PKH Tahap 4 2025 Segera Cair, Ini Cara Cek Statusnya di Cekbansos.kemensos.go.id
-
Purbaya Siapkan Rp 2 Triliun dari LPEI untuk Pembiayaan Ekspor Industri Tekstil dan Furnitur
-
Pertamina Siapkan 70 Unit SPBU Modular pada Masa Nataru!