Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan menyatakan Maskapai Air Asia tengah membuat hub (Bandara Penghubung) rute Kuala Lumpur - Silangit.
“Ya, Air Asia dia mau masuk, dia bikin hub di mana, dia tadi cerita, di Silangit. Untuk dari Malaysia, Singapura, Thailand, Cina, dan India ya, jadi ada hub dari situ, nanti bisa dia masuk ke mana-mana,” kata saat Menko Luhut menghadiri peresmian peluncuran penerbangan Air Asia rute Kuala Lumpur - Silangit di Hotel Kempinski Jakarta, Rabu (2/8/2018).
Namun terkait rute penambahan tersebut, Menko Luhut mengungkapkan belum bisa memastikan total penambahan penumpang nantinya. Semua tergantung fasilitas penunjang, seperti ketersediaan hotel.
“Tapi saya kira akan lumayan nanti, tergantung hotel. Hotelnya juga mesti dibangun ya. Jadi saya harap, karena ini selesai bulan ini, sehingga bulan depan, sepertinya awal tahun depan, sudah ada construction dimulai,” ungkapnya.
Selain hub, Menko Luhut juga tidak menutup kemungkinan jika nantinya Air Asia akan berinvestasi di bandara, baik di Silangit ataupun bandara lainnya seperti bandara Banyuwangi.
“Tergantung pada dealnya nanti. Mana aja yang masuk, asal selain menguntungkan kan kita juga ingin privatisasi diajukan, macam-macam ya. Banyuwangi sama, mana saja. Banyuwangi sekarang sudah memperpanjang landasan, karena kebetulan terkait IMF, jadi kita perbaiki apron-nya, sehingga akan banyak bisa menampung penumpang,” tambahnya.
Terkait investor, Menko Luhut menjelaskan bahwa salah satu investor di Silangit adalah dari Australia.
“Dari Australia. Sebenarnya yang punya orang Indonesia juga, Australia-Indonesia. Karavan hotel ini menarik juga, 60 buah, dan harganya mahal juga 1200 dollar per malam. Saya pikir, ya cukup besar lah (investasinya),” jelasnya.
Di lokasi yang sama, Menko Luhut juga menanggapi sejumlah isu, di antaranya terkait isu penundaan sementara infrastruktur oleh Presiden Jokowi dan isu mahalnya avtur oleh Pertamina.
Baca Juga: Bus Air Asia Terbakar di Apron T3 Soetta, Kok Bisa?
“Nggak ada, belum ada. Kita evaluasi yes, tapi setelah kita lihat ada peluang, kelapa sawit biodiesel, kemudian penerimaan tambahan dari batubara, kemudian turis, mestinya kita tidak perlu ada perubahan. Terkait avtur Pertamina, ya itu juga salah satu isu, yang lebih mahal sepuluh persenan ya. Dengan sekarang kita lagi lihat bagaimana cara mengatasinya,” jawabnya.
Berita Terkait
-
AirAsia Buka Jalur Silangit - Kuala Lumpur, Ini Tarifnya
-
Mabes Polri: Tak Soal 3 WNI Terduga Teroris Ditangani Malaysia
-
3 WNI Terduga ISIS Masih Ditahan di Malaysia, Belum Dideportasi
-
AFF Awasi Perseteruan Federasi Malaysia Vs Suporter Indonesia
-
WN Malaysia Tewas saat Gempa Lombok Setelah Mendaki Rinjani
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Pakar Pangan Menilai Harga Gabah di Masa Pemerintahan Prabowo Menyenangkan
-
Hadirkan Musik Kelas Dunia Melalui Konser Babyface dengan Penawaran Eksklusif BRImo Diskon 25%
-
RDN BCA Dibobol Rp 70 Miliar, OJK Akui Ada Potensi Sistemik
-
ESDM Pastikan Revisi UU Migas Dorong Investasi Baru dan Pengelolaan Energi yang Berkelanjutan
-
Penyaluran Pupuk Subsidi Diingatkan Harus Sesuai HET, Jika Langgar Kios Kena Sanksi
-
Tak Mau Nanggung Beban, Purbaya Serahkan Utang Kereta Cepat ke Danantara
-
Modal Asing Rp 6,43 Triliun Masuk Deras ke Dalam Negeri Pada Pekan Ini, Paling Banyak ke SBN
-
Pertamina Beberkan Hasil Penggunaan AI dalam Penyaluran BBM Subsidi
-
Keluarkan Rp 176,95 Miliar, Aneka Tambang (ANTM) Ungkap Hasil Eksplorasi Tambang Emas Hingga Bauksit
-
Emiten PPRO Ubah Hunian Jadi Lifestyle Hub, Strategi Baru Genjot Pendapatan Berulang