Suara.com - Turki menggandakan tarif untuk sejumlah barang impor asal AS, termasuk mobil penumpang, alkohol, dan tembakau, sebagai balasan atas serangan AS terhadap ekonomi Negeri Kebab tersebut. Kini Turki balik balas.
Pemerintah Turki mengumumkan bahwa mereka akan memberlakukan tarif tinggi atas produk asal Negeri Paman Sam, seperti; mobil, alkohol, dan rokok.
Untuk mobil, tarif yang dikenakan mencapai 120 persen. Sementara itu untuk alkohol, tarif yang diberlakukan 140 persen. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pun telah menandatangani keputusan penaikan tarif impor tersebut. Demikian seperti dilansir dari Xinhua, Rabu, 15 Agustus 2018.
Menurut keputusan yang diterbitkan, Turki telah memberlakukan 60 persen tarif tambahan untuk mobil penumpang, 70 persen untuk alkohol, dan 30 persen untuk tembakau. Di sisi lain, tarif kosmetik, beras, dan batu bara juga meningkat.
Sementara itu, Erdogan bersumpah akan memboikot produk iPhone di tengah tuntutan pemerintah AS untuk pembebasan Brunson tersebut.
Dalam pidatonya di Ankara, Erdogan menyatakan warga Turki akan berhenti membeli produk-produk elektronik buatan Amerika. Erdogan juga mengecam segala bentuk"serangan ekonomi eksplisit" terhadap negaranya.
“Ada harga bagi mereka yang merencanakan operasi melawan Turki,” kata Erdogan, tanpa menentukan kapan boikot yang dimaksud akan dimulai atau bagaimana akan diberlakukan.
Alih-alih iPhone, ia menyarankan warga Turki agar membeli smartphone buatan Samsung Electronics Co. atau produsen lokal Venus Vestel.
Baca Juga: Gara-gara Trump, Nilai Tukar Mata Uang di Beberapa Negara Anjlok
Berita Terkait
-
500 Barang Impor akan Dihentikan Pemerintah, Ini Daftarnya
-
Impor Naik, Neraca Perdagangan Indonesia Alami Defisit
-
Turki Alami Krisis, Produk Chanel dan Louis Vuitton Dijual Murah
-
346 Akun Netizen Diawasi Pemerintah Turki karena Provokatif
-
Turki Alami Krisis, Pemerintah Antisipasi Dampaknya ke Indonesia
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
Terkini
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya
-
Bank Mandiri Akan Salurkan Rp 55 Triliun Dana Pemerintah ke UMKM
-
Investasi Properti di Asia Pasifik Tumbuh, Negara-negara Ini Jadi Incaran
-
kumparan Green Initiative Conference 2025: Visi Ekonomi Hijau, Target Kemandirian Energi Indonesia