Suara.com - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) terus mengejar target pembangunan insfrastruktur Indonesia. Selain Pos Lintas Batas Negara (PLBN) dan infrastruktur permukiman di perbatasan, pemerintah juga membangun jalan paralel di perbatasan.
Hal ini sesuai dengan Nawa Cita Presiden Joko Widodo, yaitu membangun dari pinggiran, dalam rangka menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Jalan-jalan perbatasan yang dibangun diantaranya di Pulau Kalimantan, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Papua Nugini. Di Kalimantan sendiri, selama dua tahun terakhir atau sejak 2015 hingga 2018, KemenPUPR telah membangun dan membuka sebagian jalan perbatasan di kawasan ini.
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XII, Refly Ruddy Tangkere, mengatakan, dari total 1.067 km jalan perbatasan, 184 km di antaranya belum tembus. Masing-masing 126 km di Kalimantan Utara dan 58 km di Kalimantan Timur.
Jalan perbatasan di Kalimantan akan terkoneksi dengan Trans Kalimantan sepanjang 1.920 km. Total jalan perbatasan di Kalimantan sepanjang 983 km, terbagi menjadi jalan paralel perbatasan sepanjang 603 km dan akses menuju pos lintas batas sepanjang 380 km.
Berdasarkan data Ditjen Bina Marga, setidaknya ada lima paket pelebaran jalan akses yang sedang dikerjakan menuju tiga lokasi PLBN Indonesia - Malaysia sepanjang 7.619 km. Lima paket tersebut terbagi atas Kalimantan Timur sepanjang 1.710 km, Kalimantan Barat sepanjang 2.117 km, Kalimantan Selatan sepanjang 1.204 km, Kalimantan Utara sepanjang 585 km, dan Kalimantan Tengah sepanjang 2.002 km.
Jalan paralel perbatasan di BPJN XII, panjang total panjang 1.056,87 (Kaltim 243,55 km dan Kaltara 813,32 km) merupakan jalan sejajar perbatasan yang membentang sepanjang Bts Provinsi Kalbar - Tiong Ohang - Long Pahangai - Long Boh - Long Nawang - Pujungan - Langap - Kemuat - Malinau - Mensalong - Simanggaris hingga ke Sei Ular di Kalimantan Utara.
Di Kaltim, jalan paralel perbatasan telah terbuka 219,43 km, yang belum terbuka sepanjang 24,12 km, dan agregat 132,29 km.
"Jalan akses menuju perbatasan (359 km) merupakan fasilitas menuju pintu perbatasan RI - Malaysia, yang terdiri atas ruas jalan Malinau - Semamu - Long Bawan - Long Midang (203,3 km) dan Mensalong - Tau Lumbis (155,70 km)," lanjut Refly.
Pada akhir 2018 akan terbuka seluruhnya, namun masih diperlukan perbaikan grade dan alih trase sebagian segmen jalan, akibat kondisi geometrik eksisiting yang memerlukan biaya yang sangat besar untuk perbaikannya (Trimble dan survei Lidar 2017).
“Untuk ruas Malinau - Semamu - Long Bawan - Long Midang (pintu perbatasan) telah teraspal 25,5 km,” ujarnya.
Untuk membangun konektivitas jalan antar provinsi di Kalimantan tersebut membutuhkan dana sebesar Rp 15,1 triliun, yang berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Infrastruktur sebesar Rp 3,2 triliun dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebesar Rp 11,8 triliun.
Refly berharap, kehadiran jalan perbatasan sekaligus melengkapi pembangunan PLBN yang sudah dibangun dan diharapkan bisa menjadi gerbang ekspor produk lokal Indonesia menuju negara tetangga. Tanpa adanya jaringan jalan, masyarakat perbatasan masih akan bergantung pada produk yang datang dari Malaysia.
“Selama ini kan, masyarakat di perbatasan lebih memilih membeli barang di Malaysia, karena harganya lebih murah. Dengan adanya pembangunan Trans Kalimantan ini, masyarakat diharapkan tidak lagi kesulitan untuk mendapatkan bahan pokok,” ujarnya, saat meninjau Trans Kalimantan, Kalimantan Utara, Rabu (5/9/2018).
Berita Terkait
-
Angka Kebutuhan Rumah di Jakarta Mencapai 11 Juta Unit
-
Hari Air Dunia 2024, Air untuk Perdamaian
-
Ditargetkan Selesai Tahun Ini, Brantas Abipraya Kebut Penataan Sumbu Kebangsaan sebagai Simbol Harmonisasi IKN Nusantara
-
Jelang Ramadan, Jokowi Kerek Naik Tarif Tol MBZ Hingga 35%
-
KPR 35 Tahun: Peluang Bagi Generasi Muda atau Potensi Kredit Bermasalah?
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Melambung Tinggi, Harga Emas Dunia Bakal Dijual Rp2,18 Juta per Gram
-
Dari Sampah ke Berkah: BRI Peduli Sulap TPS3R Jadi Sumber Inovasi dan Ekonomi Sirkular
-
Tren Belanja Gen Z Lebih Doyan Beli Produk Kecantikan, Milenial Lebih Pilih Bayar Tagihan
-
Pentingnya Surat Keterangan Kerja Agar Pengajuan KPR Disetujui
-
Kurangi Hambatan Non Tarif, Bank Sentral di ASEAN Sepakat Terus Gunakan Mata Uang Lokal
-
Produksi Padi Indonesia Kalah dari Vietnam, Imbas Ketergantungan Pupuk Kimia?
-
Coca Cola PHK 600 Karyawan, Ini Alasannya yang Mengejutkan
-
Jadwal Lanjutan Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Rilis, Usai Drama Ini Tahap Berikutnya
-
Harga Emas Antam Hari Ini Belum Berubah, Masih Dijual Segini Per Gramnya
-
Pecahkan Rekor Dunia, Rumah Miliader Ini Punya Ruangan Salju Dibangun Rp33 Triliun