Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah mencabut izin pembangunan 13 pulau reklamasi Teluk Jakarta. Ke 13 pulau reklamasi yang belum terbangun ini akan dilakukan pemulihan secara berkala. Sehingga, fungsi dari pulau-pulau itu dapat kembali lagi seperti sedia kala.
Kebijakan pencabutan izin tersebut pastinya akan berdampak pada perusahaan yang sedang mengembangkan kawasan di Reklamasi Teluk Jakarta. Salah satunya, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) yang mempunyai izin untuk mengembangkan Pulau K dan L untuk menjadi tempat rekreasi.
Apalagi, Ancol saat ini sudah menjadi perusahaan terbuka. Sehingga bisa mempengaruhi laju pergerakan sahamnya.
Analis Senior dari CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan, pencabutan izin pembangunan tersebut tidak akan mempengaruhi laju pergerakan saham Ancol.
Pasalnya, lanjut dia, Saham Ancol merupakan salah satu saham yang bisa dibilang tidak likuid. Artinya, saham Ancol jarang ditransaksikan di Bursa Efek Indonesia.
"Jadi bisa di bilang enggak banyak pengaruh juga dengan adanya pencabutan izin tersebut. Atau bisa dikatakan, pelaku pasar dengan adanya sentimen tersebut akan enggak mau melakukan transaksi. Makanya enggak ada perubahan di harga sahamnya," ujar Reza saat dihubungi Suara.com, Kamis (27/9/2018).
Senada dengan Reza, Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji menilai saham PJAA jarang ditransaksikan di bursa saham. Sehingga, dia meminta kepada pelaku pasar agar bisa menunggu dan melihat pergerakan saham Ancol, sebelum berinvestasi.
"Musti wait and see," tutur dia.
Berdasarkan data RTI, saham Ancol dengan kode saham PJAA tidak ditransaksikan pada perdagangan Kamis (27/9/2018). Saat ini, harga saham Ancol berada di level Rp 1.260 per lembar saham.
Untuk diketahui juga, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini menjadi pemegang saham terbesar Ancol. Sebanyak 72 persen saham Ancol dimiliki oleh Pemprov DKI Jakarta.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
Terkini
-
Keponakan Luhut Sebut RI Bakal Dibanjiri Investor Asing pada 2026, China Mendominasi
-
BI Guyur Likuiditas Rp 404 Triliun ke Bank-bank, Siapa Saja yang Dapat?
-
Rupiah Kembali Merosot Sentuh Level Rp 16.748 per Dolar Amerika
-
Ada Perubahan Rencana, Daftar Lengkap Penggunaan Dana Rp 23,67 Triliun Garuda Indonesia
-
Harga Emas Antam Semakin Mahal Hari Ini, Dibanderol Rp 2.364.000 per Gram
-
Investasi Aset Properti Cuma Modal Rp 10 Ribu? Begini Caranya
-
IHSG Masih Betah Nongkrong di Zona Hijau Pagi Ini, Cek Rekomendasi Saham
-
Kinerja BRI Stabil dan Berkelanjutan, Laba Capai Rp41,2 Triliun
-
Bos Danantara Geleng-geleng, Dari Ribuan BUMN Hanya 8 yang Setor Dividen Jumbo
-
Merger BUMN Karya: WSKT Makin Dekat Desliting, Rugi Bersih Naik Jadi Rp 3,17 T