Suara.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyampaikan capaian 3 target utama di sektor ESDM selama 4 tahun masa pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Seperti yang disampaikan Jonan, Presiden Jokowi mengarahkan bahwa pemanfaatan itu harus berkeadilan.
"Sesuai arahan Bapak Presiden, kita harus membuat pemanfaatan energi itu berkeadilan. Salah satu atau mungkin yang paling utama dari pemanfaatan energi berkeadilan adalah ketersediaan, di samping keterjangkauan harga," ujar Jonan pada Forum Merdeka Barat (FMB) 9 di Sekertariat Negara, Jakarta, Rabu (24/10/2018).
Target pertama adalah Program Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga. Pemerintah berupaya membangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di 160 titik hingga tahun 2019.
"Upaya Pemerintah untuk membangun SPBU, baik SPBU yang seperti kita lihat atau SPBU mini itu di banyak titik yang dulunya tidak ada. Ini satu titik mewakili kira-kira satu kecamatan, kurang lebih. Targetnya sampai akhir 2019 adalah 160 titik. Itu berarti 160 kecamatan yang sebelumnya tidak ada penyaluran BBM secara resmi," jelasnya.
Hingga saat ini, total 98 titik SPBU BBM 1 Harga sudah beroperasi, 57 titik di tahun 2017, dan 41 titik pada tahun ini.
“Tahun ini targetnya akan dibangun lagi 73 titik, sampai hari ini sudah selesai 41 titik, jadi total 98 titik. Akhir tahun ini mudah-mudahan bisa menjadi 130 titik. Ini pembangunannya jalan terus, bukan satu selesai dibangun, kemudian dibangun yang lain. Bersamaan saja," kata Jonan.
Sebelumnya, harga BBM di Kabupaten Puncak, Papua mencapai Rp 100 ribu di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Barat mencapai Rp 40 ribu dan di Pegunungan Arfak, Papua Barat Rp 30 ribu.
Kini, harga BBM di ketiga daerah tersebut telah sama dengan harga BBM di Pulau Jawa, yakni Rp 5.150 untuk solar dan Rp 6.450 untuk Premium.
Selanjutnya, program ini akan berlanjut dengan pembangunan subpenyalur yang beroperasi hingga di desa.
"Selanjutnya kita akan pelan-pelan membuat subpenyalur yang masuk ke setiap desa. Kita akan coba setelah ini, supaya orang tidak membeli BBM itu naik motor 10-15 kilometer (km), kalau 5 km masih boleh, kalau sampai naik motornya 15 km akan kita perpendek," ujar Jonan.
Pada kesempatan tersebut, Jonan juga meminta dukungan dari Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo terkait perizinan daerah untuk operasional SPBU BBM Satu Harga.
“Saya mohon juga kepada Pak Mendagri, mohon diimbau kepada Kepala Daerah itu perizinannya supaya mendukung, karena perlu perizinan Bupati, terutama izin operasional," tutur Jonan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Rahmad Pribadi Jamin Ketersediaan Pupuk Subsidi hingga Akhir 2025
-
Fundamental Kuat dan Prospektif, BRI Siapkan Buyback Saham
-
LRT Jabodebek Bisa Tap In dengan QRIS NFC Android, iPhone Kapan Nyusul?
-
Harga Emas Dunia Diramal Bertahan di Atas US$ 4.000, Emas Lokal Bakal Terdampak?
-
6.000 Karyawan Kena PHK, CEO Microsoft Lebih Berminat Gunakan AI
-
Tol Padaleunyi Terapkan Contraflow Selama 10 Hari Pemeliharaan Jalan, Cek Jadwalnya
-
4 Bansos Disalurkan Bulan November 2025: Kapan Mulai Cair?
-
Dukung FLOII Expo 2025, BRI Dorong Ekosistem Hortikultura Indonesia ke Pasar Global
-
Cara Cek Status Penerima Bansos PKH dan BPNT via HP, Semua Jadi Transparan
-
Puluhan Ribu Lulusan SMA/SMK Jadi Penggerak Ekonomi Wong Cilik Lewat PNM