Suara.com - Progres pembangunan rumah susun untuk petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, yang dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) telah mencapai 85 persen. Hal ini melebihi target yang direncanakan di awal November, yaitu 72 persen.
"Pada 2017, Kementerian PUPR telah membangun rusun imigrasi kelas 1C di Bali, dan tahun ini, kami bangun 2 tower untuk petugas lapas di Nusakambangan. ASN di zaman milenial harus mempunyai tempat tinggal yang bersih dan layak," ujar Dirjen Penyediaan Perumahan, Khalawi Abdul Hamid.
Rumah susun yang pembangunannya telah dimulai sejak Juli 2018, yang groundbreaking-nya dilakukan langsung oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimulyono, dan Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly ini dibangun 2 tower. Satu tower tipe 36 m2, dengan 3 lantai dan 42 unit, dengan daya tampung 162 penghuni/ 42 kepala keluarga, dan satu tower lainnya tipe 24, dengan 4 lantai isi 50 unit, dengan kapasitas tampung 196 penghuni lajang.
Pembangunan rusun di Desa Tambakreja, Kecamatan Cilacap Selatan ini dibangun dengan anggaran Rp 28 milliar, dan ditargetkan selesai akhir Desember 2018. Pembangunannya sendiri dilakukan melalui Satuan Kerja Pengembangan Perumahan.
Menteri PUPR selalu menyampaikan dalam seriap arahannya, rumah susun yang sudah dibangun harus segera dihuni dan diurus status asetnya.
Sementara itu, Bisma Staniarto, Kepala Satker Pengembangan Perumahan, menjelaskan, rusun ini akan dilengkapi meubelair, air bersih, dan prasarana dan sarana utilitas lainnya.
"Nantinya, petugas lapas di Nusakambangan akan memiliki rumah susun lengkap fasilitasnya dan siap huni," katanya.
Berita Terkait
-
Tiga Pilar Kedamaian: Solusi Atasi Emosi di Lapas Narkotika Muara Sabak
-
Lapas Kutacane Jebol: 49 Napi Lepas! Ini Kata Ditjen PAS soal Pengejaran
-
Lapas Overkapasitas 89 Persen, DPR Desak Pemerintah Tambah Fasilitas dan Berantas Pungli
-
Angka Kebutuhan Rumah di Jakarta Mencapai 11 Juta Unit
-
Hari Air Dunia 2024, Air untuk Perdamaian
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Kemenperin Mau Stop Impor, Dana Belanja Pemerintah Hanya untuk TKDN Tinggi
-
Rendahnya Utilitas vs Banjir Impor: Menperin Ungkap Tantangan Industri Keramik Nasional
-
Kerugian Akibat Bencana di Aceh Timur Capai Rp5,39 Triliun, Berpotensi Bertambah
-
Apa Itu De-Fi atau Decentralized Finance? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
IPO SpaceX Ditargetkan 2026, Valuasinya 28 Kali Lebih Besar dari BBCA
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen