Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa sampai dengan 31 Oktober 2018, Penerimaan Negara mampu tumbuh hingga 20 persen.
Secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi mencapai 5.17 persen dan diperkirakan sampai akhir tahun, masih terjaga konstan di kisaran 5.14-5.21 persen.
"Realisasi penerimaan perpajakan tumbuh 17 persen atau sudah mencapai Rp 1.160,7 triliun terdiri dari penerimaan pajak sebesar Rp 1.016,5 triliun dan penerimaan bea cukai sebesar Rp 144,1 triliun," terang Menkeu Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTa di Aula Djuanda Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Kamis (15/11/2018).
Lebih jauh Sri Mulyani memaparkan, untuk periode ini inflasi masih stabil rendah di 2.22 persen (ytd). Walaupun kurs rupiah mengalami defiasi cukup besar, namun Ia menyebutkan bahwa rupiah masih memiliki potensi untuk menguat.
Terkait neraca pembayaran, Menkeu menjelaskan dalam dua tahun terakhir (2016-2017), defisit transaksi berjalan mencapai sekitar US$ 17 miliar.
Tetapi hal itu mampu diimbangi oleh surplus neraca transaksi modal dan finansial pada kisaran US$ 29 miliar.
"Kita terus memantau kebijakan untuk mendukung neraca pembayaran bisa seimbang," kata Sri Mulyani.
Di sisi lain, Menkeu juga menyampaikan pertumbuhan Belanja Negara yang mencapai 11.9 persen. Capaian ini disebut mampu mengiringi capaian dari sisi Penerimaan Negara. Dengan kedua hal tersebut, maka Menkeu optimistis bahwa APBN sampai dengan Oktober 2018 jauh lebih baik dari Oktober 2017.
"Defisit keseimbangan primer yang mendekati positif serta defisit anggaran yang mampu dijaga pada 1,6 persen dari Produk Domestik Bruto, ini pun perbaikan yang luar biasa baik," tambahnya.
Baca Juga: Kalau Bangkit dari Mati Suri, Merpati Airlines Diklaim Untung
Menkeu menutup konferensi pers dengan menyampaikan pernyataan bahwa pelaksanaan APBN 2018 sesuai target dan berjalan dengan baik.
"Kesimpulan, perekonomian dan pelaksanaan APBN 2018 tetap sesuai target, seimbang antara pertumbuhan dan stabilitas," kata Sri Mulyani.
Berita Terkait
-
Kadin Bakal Kawal Target Ambisius Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Prabowo
-
Ekonomi RI Melambat, Apindo Ingatkan Pemerintah Genjot Belanja dan Daya Beli
-
Intervensi Kemenkeu di Kasus Rp349 T? Mahfud MD Desak Menkeu Purbaya Bertindak Tegas!
-
Ekonomi RI Tumbuh 5,04 Persen, Menko Airlangga: Jauh Lebih Baik!
-
Ramalan Menkeu Purbaya Jitu, Ekonomi Kuartal III 2025 Melambat Hanya 5,04 Persen
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
New Ethylene Project Diresmikan, Bahlil Curhat Proses Pembangunannya di Depan Prabowo!
-
KJP Plus Tahap II 2025 Cair untuk 707 Ribu Siswa DKI, Cek Nominalnya
-
23 Juta Peserta BPJS Kesehatan Nunggak Iuran, Bakal Dapat Pemutihan Semua?
-
4 Fakta Jusuf Kalla Geram, Tuding Rekayasa Mafia Tanah GMTD Lippo Group
-
Saham PJHB ARA Hari Pertama, Dana IPO Mau Dipakai Apa Saja?
-
PGN Mulai Bangun Proyek Injeksi Biomethane di Pagardewa
-
Qlola by BRI Bawa Revolusi Baru Pengelolaan Keuangan Digital, Raih Anugerah Inovasi Indonesia 2025
-
ReforMiner Institute: Gas Bumi, Kunci Ketahanan Energi dan Penghematan Subsidi!
-
Isi Pertemuan Prabowo, Dasco, dan Menkeu Purbaya Rabu Tadi Malam
-
Survei BI: Harga Properti Stagnan, Penjualan Rumah Kelas Menengah Turun