Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong kementerian dan lembaga terkait untuk menyelesaikan proses divestasi PT Freeport sebelum akhir tahun 2018.
"Karena proses divestasi PT Freeport adalah sebuah langkah besar untuk mengembalikan mayoritas kepemilikan sumber daya alam yang sangat strategis ke pangkuan Ibu Pertiwi," kata Presiden dalam sambutannya saat membuka rapat terbatas tentang Percepatan Pelaksanaan Divestasi PT Freeport Indonesia di Kantor Presiden, Jakarta pada Kamis.
Menurut Presiden, pemerintah akan menggunakan kepemilikan itu untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Papua.
Selain itu, Kepala Negara juga mendesak diselesaikannya permasalahan lingkungan, antara lain pengelolaan limbah maupun "tailing".
"Kemudian juga isu perubahan kontrak karya menjadi IUPK (Izin Usaha Pertambangan Khusus), kemudian kepemilikan saham pemerintah Provinsi Papua dan Kabupaten Mimika dan hal-hal yang terkait dengan jaminan fiskal, perpajakan, royalti, dan stabilitas investasi," tegas Presiden.
Presiden menjelaskan tahap proses divestasi 51 persen saham PT Freeport sudah dapat dituntaskan.
Sejumlah kesepakatan yang juga ditandatangani pada September 2018 yakni "divestment agreement", "sales and purchase agreement", dan "subscription agreement".
Sebelumnya Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan telah menyaksikan CEO Freeport McMoRan Richard Adkerson dan Direktur Utama PT Inalum Budi Gunadi Sadikin menandatangani Sales and Purchase Agreement di Kementerian ESDM pada Kamis (27/9).
Jumlah saham PT Freeport Indonesia (PTFI) yang dimiliki PT Inalum naik dari 9,36 persen menjadi 51,23 persen.
Menurut keterangan PT Inalum, pada 2018 proses divestasi saham PTFI akan selesai dengan rincian 41 persen saham dimiliki oleh PT Inalum dan 10 persen dimiliki Pemda di Papua, yakni Pemprov Papua 3 persen, dan Pemkab Mimika 7 persen. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Tata Cara Menaikkan Bendera Setengah Tiang dan Menurunkan Secara Resmi
-
Harga Emas Hari Ini: UBS dan Galeri 24 Naik, Emas Antam Sudah Tembus Rp 2.322.000
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
Terkini
-
Jurus Bank Jakarta Gencarkan Inklusi Keuangan untuk Gen Z
-
Grafik Harga Emas Sepekan Terakhir, Tabungan Emas Makin Cuan
-
Kebijakan Pengendalian Udara 20 Tahun Mati Suri, Investasi Ekonomi Terancam?
-
Danantara Awasi Pembayaran Utang LRT Jabodebek Rp 2,2 Triliun dari KAI ke Adhi Karya
-
Cukai Rokok 2026 Tidak Naik, Industri Dapat Angin Segar dari Pemerintah
-
Warga Sumut Sepenuhnya Terlindungi Program JKN dengan UHC Prioritas
-
Harga Emas Hari Ini: UBS dan Galeri 24 Naik, Emas Antam Sudah Tembus Rp 2.322.000
-
Laporan Keuangan: BBRI Berhasil Jaga Basis Pendanaan, Laba Naik 6 Persen
-
Prompt Gemini AI Untuk Foto Profil Profesional LinkedIn dan CV
-
Antam Impor 30 Ton Emas dari Singapura, DPR Minta Kemendag dan Kemenperin Batasi Ekspor Emas