Suara.com - Penduduk di seluruh dunia termasuk Indonesia, sebentar lagi akan merayakan hari raya Natal yang jatuh pada 25 Desember 2018. Untuk memeriahkan hari raya kelahiran Yesus, masyarakat pun dari jauh-jauh hari sudah mulai memburu pernak-pernik Natal.
Hal ini membawa keuntungan sendiri bagi pada pedagang pernak-pernik khususnya yang ada di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat. Bahkan, toko-toko lain juga mengganti sementara toko mereka untuk berjualan pernak-pernik Natal lantaran banyak permintaan.
Salah satunya Toko Golo yang letaknya berada di pintu masuk menuju Harco dan Metro Pasar Baru. Toko tersebut tadinya menjual barang-barang pecah belah dan elektronik.
Lantaran sebentar lagi sudah memasuki Natal, Toko Golo ini menjual berbagai pernak-pernik Natal mulai dari pohon Natal, lampu-lampu hingga bando rusa.
“Ya kita biasanya jual perlengkapan rumah tangga, mulai dari piring, wajan begitu. Nah karena Natal makannya kita jualnya ada juga pernak-pernik Natal,” kata Maya pelayan toko saat berbincang dengan Suara.com.
Untuk pernak-pernik Natal, ia menjualnya dengan harga mulai Rp 100 ribu hingga Rp 300 ribu. Seperti, untuk topi Natal ia menjualnya dengan harga Rp 11 ribu per buah, kertas kado Natal Rp 3.000 sampai Rp 3.500.
“Kalau pohon Natal kita nggak ada yang gede, segitu aja, soalnya jarang juga kalau orang beli yang gede,” ujarnya.
Selain pernak-pernik Natal, mainan anak-anak juga laku jelang Natal. Mainan anak-anak yang dibeli biasanya untuk kado Natal. Sehingga anak-anak akan merasa senang saat Natal tiba.
Terompet tahun baru juga sudah mulai dijual di Pasar Baru. Pembeli biasanya membeli untuk keperluan pribadi, dan ada juga yang membeli untuk di jual kembali.
“Emang kalau jelang akhir tahun banyak orang cari pernak-pernik buat memeriahkan hari raya dan tahun baru. Jadi memang ada kenaikan permintaan,” ujarnya.
Hal yang sama juga dilakukan oleh Asep, pedagang kaki lima ini sehari-harinya berjualan kacamata. Namun saat menjelang natal, Asep beralih berjualan pernak-pernik Natal dan tahun baru lantaran permintaan meningkat.
“Kacamata masih jual, tapi ada tambahan aja, kayak terompet, bola-bola Natal. Namanya juga untuk cari untung, harus pinter lihat peluang,” ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
Terkini
-
Kemenhub Proyeksikan 119,5 Juta Orang Wara-wiri pada Nataru
-
Bongkar Strategi BUMN Migas Jaga Kepercayaan Investor Asing
-
Usai Ancam Bekukan Bea Cukai, Purbaya: Sekarang Lebih Aktif Razia, Hampir Sulit Disogok
-
Merger BUMN Karya Belum Rampung, Targetnya Mundur di 2026
-
MORA Resmi Merger dengan MyRepublic, Sinar Mas Ambil Kendali
-
Purbaya Klaim Coretax Siap Pakai, 60 Ribu Orang Sukses Login Bersamaan
-
Panel Surya Buatan Batam Diekspor ke AS, Raup 20,7 Juta Dolar
-
Purbaya Sebut Dana SAL Rp 200 Triliun Sukses Turunkan Suku Bunga, Ini Buktinya
-
Redakan Panik, Pertamina Distribusikan 20.000 Tabung LPG 3 kg di Aceh
-
Pemerintah Setop Insentif Mobil Listrik, Harga Moblis Bakal Makin Mahal?