Suara.com - Prabowo Subianto dalam pidatonya menyebut stok beras nasional tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Bahkan, mantan Danjen Kopassus ini mengatakan stok beras yang ada hanya mampu bertahan selama tiga minggu saja.
Menanggapi pernyataan Prabowo, Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Tri Wahyudi Saleh mengatakan, stok beras Bulog saat ini masih mencukupi untuk kebutuhan nasional hingga lima bulan ke depan.
Menurut dia, stok yang ada di Bulog hingga Januari ini sebanyak 2,1 juta ton beras.
"Jadi, sesuai hitung-hitungan Bulog stok beras itu cukup sampai panen berikutnya April-Mei," ujarnya saat dihubungi Suara.com, Rabu (16/1/2019).
Tri menuturkan, stok beras ada beberapa macam, yang diantaranya stok beras pemerintah, stok beras rumah tangga, dan stok beras pedagang di pasar.
Dia menjelaskan, stok yang ada di Bulog merupakan stok beras pemerintah. Stok tersebut digunakan sebagai cadangan beras pemerintah untuk penyaluran korban bencana alam sebesar 1,5 juta ton beras, menyalurkan beras ke TNI dan Polri di daerah timur dan untuk bantuan sosial beras sejahtera (rastra) 2019.
"Jadi kita tidak menanggapi, sesuai tupoksi Bulog, operator pemerintah, yang namanya stok itu, stok pemerintah ada di Bulog, ada stok masyarakat artinya di rumah tangga," kata dia.
"Kemudian ada stok pedagang, dari pasar, stok penggilingan, contoh kemarin di Pasar Induk Beras Cipinang itu ada stok 57 ribu ton, artinya stok di Cipinang ada, belum di Pasar Johar Karawang," tambah Tri.
Bahkan dirinya menyebut stok beras pemerintah bakal makin kuat. Pasalnya, Perum Bulog pada kuartal I (Januari-Maret) ini bakal menyerap beras hasil panen petani.
Baca Juga: Aris Idol Ditangkap Polisi saat Pesta Sabu dan Minuman Keras
Pada periode tersebut Bulog diminta untuk menyerap beras petani sebanyak 1,5 juta ton atau setara 3 juta ton gabah petani.
"Januari-Maret Bulog diminta menyerap beras petani 1,5 juta ton atau 3 juta ton gabah. Nah kalau ada stok 2,1 juta tambah 1,5 kan makin kuat," katanya.
Bulog dalam hal ini akan optimal menyerap beras petani jika tidak adanya hambatan-hambatan. Misalnya, hambatan gangguan produksi.
"Jadi dengan catatan enggak ada gangguan produksi atau gangguan cuaca," tuturnya.
Secara nasional, kebutuhan konsumsi nasional per bulan sebanyak 2,5 juta. Namun demikian, Tri optimisi dengan stok yang ada bakal bisa mencukupi hingga masa panen berikutnya di bulan April-Mei.
"Jadi, sesuai itung-itungan Bulog stok beras itu cukup sampai panen berikutnya April-Mei," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
Terkini
-
Gara-gara PIK2, Emiten Milik Aguan CBDK Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun di Kuartal III-2025
-
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Batubara Acuan untuk Periode Pertama November!
-
Ramalan Menkeu Purbaya Jitu, Ekonomi Kuartal III 2025 Melambat Hanya 5,04 Persen
-
OJK: Generasi Muda Bisa Bantu Tingkatkan Literasi Keuangan
-
Rupiah Terus Amblas Lawan Dolar Amerika
-
IHSG Masih Anjlok di Awal Sesi Rabu, Diproyeksi Bergerak Turun
-
Sowan ke Menkeu Purbaya, Asosiasi Garmen dan Tekstil Curhat Importir Ilegal hingga Thrifting
-
Emas Antam Merosot Tajam Rp 26.000, Harganya Jadi Rp 2.260.000 per Gram
-
BI Pastikan Harga Bahan Pokok Tetap Terjaga di Akhir Tahun
-
Hana Bank Ramal Dinamika Ekonomi Dunia Masih Panas di 2026