Suara.com - Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin ikut menanggapi tudingan Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang menyebut adanya intelijen negara yang memata-matai tokoh hingga mantan Presiden.
Menurutnya, Prabowo kaget usai bangun saat ketiduran dalam perjalanan sebelum pidato, sehingga berkata yang tidak benar.
"Mungkin Pak Prabowo dalam perjalanan yang panjang, ketiduran dalam mobil jadi kaget bangun langsung ngomong yang tidak benar. Siapa (mantan presiden) yang diinteli, kasih dong datanya," ujar Ngabalin di Kantor Staf Kepresidenan Jakarta, Selasa (15/1/2019).
Ngabalin pun meminta Prabowo memberikan data-data yang akurat agar pihaknya bisa melacak intelijen yang memantau pejabat negara.
Ia menegaskan Presiden Jokowi tidak pernah memata-matai ketua partai politik, namun merupakan sosok yang membina partai politik.
"Kasih dong datanya, dari kantor ini menurut perintah bapak Presiden dari kantor KSP kami bisa melakukan itu asal kasih data yang akurat. Saya orangnya yang bisa melakukan itu. Insya Allah teman-teman yakin kalau menginteli ketua-ketua partai, justru presiden menjadi sosok yang bersama-bersama membina partai politk menteri dalam negeri ada," ucap dia.
Ia pun mempertanyakan siapa mantan presiden yang merasa di mata-matai pemerintah. Karenanya, Ngabalin meminta Prabowo berhenti membuat berita-berita bohong seperti politisi Partai Demokrat Andi Arief.
"Mantan presiden siapa sih yang merasa, siapa mantan presiden yang merasa diinteli? Jangan jangan buat bohong jangan buat berita bohong. Sayang dong kalau berita-berita bohong itu keluar dari mulut cukup Andi Arief lah jangan calon presiden Prabowo bikin berita bohong lagi nanti," katanya.
Ia berharap kubu Prabowo tidak lagi membuat berita bohong. Ngabalin prihatin jika masyarakat selalu mendapat berita bohong.
Baca Juga: Sebut Jokowi Bohong soal Asal SMA, Cewek Ini Rela Mati dan Masuk Neraka
"Sudah ratu hoaks, jangan dibikin jadi bapak raja hoaks lagi. Jangan, kasihan," tuturnya.
Ngabalin menegaskan, pemerintah saat ini tengah fokus mempersiapkan pelaksanaan Pemilu 2019 agar berjalan damai dan baik.
Ia mengingatkan agar tidak ada pihak-pihak yang berusaha mendelegitimasi Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Maka karena itu saya berkali-kali mengatakan bahwa siapa saja yang upaya melakukan upaya delegitimasi terhadap KPU sebagai penyelenggara pemilu yang damai, serentak dan baik dan pemerintah menjatuhkan wibawa pemerintah maka kami akan melakukan perlawanan itu," tandasnya.
Untuk diketahui, Prabowo Subianto dalam pidato kebanggsaan menyinggung adanya intelijen yang memata-matai sejumlah tokoh hingga mantan Presiden.
"Kami butuh intel yang unggul dan setia pada bangsa dan negara. Intelijen itu intelin musuh negara, jangan intelin mantan presiden Indonesia. Jangan intelin mantan ketua MPR. Jangan intelin anaknya proklamator. Jangan intelin mantan panglima, jangan intelin ulama besar kita," ujar Prabowo di Jakarta Convention Center, Senin (15/1/2019) malam.
Berita Terkait
-
Endus Pelanggaran Pidato Visi Misi Capres, Bawaslu Terkendala KPU
-
Dibilang Prabowo Subianto Rugi, Pertamina Pamer Kesuksesan
-
Mochtar Ngabalin: Pidato Prabowo Adalah Berita Bohong, Pakai Data Sampah
-
Gaji Juru Parkir Rumah Makan Padang 3 Kali di Bawah Gaji Dokter
-
Debat, Jokowi - Ma'ruf Bakal Tanyakan Penculikan Aktivis dan Korupsi PT DGI
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf