Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mencari seorang remaja wanita berbakat untuk dijadikan Menteri Keuangan selama sehari penuh.
Sri Mulyani mencari remaja wanita berusia sekitar 15 sampai 17 tahun yang merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) serta memiliki motivasi dan aktif menyuarakan hak anak dan kesetaraan bagi anak perempuan.
Adapun yang melatarbelakangi Sri Mulyani mencari remaja wanita, karena tidak akan lama lagi akan diperingati Hari Perempuan Internasional yang diperingati setiap 8 Maret.
"Kegiatan ini dalam rangka Hari Perempuan Internasional, kami ingin mengajak anak perempuan usia 15-17 tahun untuk jadi Menteri Keuangan," kata Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi, Kementerian Keuangan RI, Nufransa Wira Sakti kepada Suara.com, Rabu (6/2/2019).
Selain memperingati Hari Perempuan Internasional, tujuan dicarinya remaja wanita untuk dijadikan Menteri Keuangan selama sehari penuh, agar remaja wanita yang terpilih bisa turut merasakan apa yang dialami Sri Mulyani dengan harapan bisa dijadikan motivasi.
"Agar dapat memberikan pengalaman dan wawasan kepada anak Indonesia tentang nilai-nilai kepemimpinan dan kesetaraan gender," tutur Nufransa.
Sejarah Hari Perempuan Internasional
Untuk diketahui, Hari Perempuan Internasional adalah momen untuk mengingatkan pemenuhan hak-hak perempuan dan perjuangan untuk menghentikan kekerasan pada perempuan.
Perayaan Hari Perempuan Internasional mulai diperingati sekitar tahun 1909 sebagai Hari Perempuan Nasional di Amerika Serikat oleh partai sosialis untuk menghormati aksi mogok para pekerja garmen di tahun 1909 di New York kala itu.
Baca Juga: Disebut Menteri Pencetak Utang, Sri Mulyani Kirim Puisi di Facebook
Waktu itu para buruh wanita memprotes jam kerja yang terlalu panjang namun tak dibarengi dengan upah yang memadai.
Kemudian pada tahun 1910, para pendukung sosialis bertemu di Copenhagen dan menetapkan Hari Perempuan untuk menghormati gerakan hak-hak perempuan dan mendorong dukungan agar para kaum perempuan juga bisa ikut dalam pesta demokrasi untuk memperjuangkan hak-hak perempuan.
Hasil dari pertemuan yang diikuti oleh wanita dari berbagai negara tersebut, tercetuslah Hari Perempuan Internasional yang diperingati untuk pertama kalinya pada 19 Maret di Austria, Denmark, Jerman, dan Swiss di tahun 1911.
Namun, karena dirasa suara perempuan masih belum dirasa berpengaruh, kemudian pada 8 Maret 1914 para perempuan menentang Perang Dunia I dan menunjukan solidaritasnya kepada aktivis lain.
Dengan keberanian para perempuan tersebut menentang Perang Dunia I, akhirnya Hari Perempuan Internasional diperingati setiap tanggal 8 Maret.
Cara Mendaftar Jadi Menteri Keuangan Sehari
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
Terkini
-
Bank Modal Pas-pasan di Ujung Tanduk: Mengapa OJK Paksa KBMI I Naik Kelas atau Tutup?
-
Akhiri Paceklik Rugi, Indofarma (INAF) Pasang Target Ambisius: Pendapatan Naik 112% di 2026
-
Nilai Tukar Rupiah Drop Lagi, Ini Pemicunya
-
Usai Resmikan InfraNexia, Telkom (TLKM) Siapkan Entitas B2B ICT Baru
-
Jadwal Libur IHSG Desember 2025 dan Sepanjang Tahun 2026 Lengkap
-
Pemerintah Tetapkan Formula UMP Baru, Buruh atau Pengusaha yang Diuntungkan?
-
Gakkum ESDM Buka Suara Soal Viral Aktivitas Tambang di Gunung Slamet
-
COO Danantara Donny Oskaria Tinjau Lahan Relokasi Warga Korban Bencana di Aceh Tamiang
-
Program MBG Habiskan Anggaran Rp 52,9 Triliun, Baru Terserap 74,6% per Desember 2025
-
Kemenkeu Sentil Pemda Buntut Dana 'Nganggur' di Bank Tembus Rp 218,2 Triliun per November