Suara.com - Komoditas karet di Pulau Bintan kini jadi harapan. Produk ini menghasilkan devisa bagi pemerintah dan telah diekspor ke lima negara di dunia.
"Ini sejalan dengan instruksi presiden, yaitu untuk mendorong neraca perdagangan kita dengan menggencarkan ekspor non migas,” kata Ali Jamil, Kepala Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan), saat menyerahkan Surat Kesehatan Tumbuhan atau Phytosanitary Certificate, PC kepada PT. PBD di Tanjung Pinang, Riau, Jumat (8/3/2019).
Penyerahan PC, yang juga merupakan pelepasan karet ekspor berbentuk lempengan kali ini mencapai 1.048 ton, dengan nilai setara dengan Rp 19 miliar atau 1,3 ribu dolar AS. Ada 5 negara tujuan ekspor, yaitu Amerika Serikat, Korea, Kanada, Cina dan Italia.
Bintan selama ini dikenal kaya mineral bauksit, yang membuat tanah menjadi kurang subur. Tetapi itu cerita lama. Pasalnya, tanaman karet kini dapat tumbuh subur dan berproduksi dengan baik, bahkan surplus sehingga dapat diekspor ke manca negara.
"Ini terjadi atas kerja sama yang baik antara pemerintah pusat, daerah danpara petani, serta pelaku agribisnis. Tanaman karet dapat tumbuh dengan baik, hingga dapat bersanding sebagai komoditas unggulan ekspor bersama bauksit," ujar Ali.
Sementara itu, Kepala Karantina Pertanian Tanjung Pinang, Donny Muksydayan, menyampaikan, berdasarkan data Sistem Lalulintas Perkarantinaan di wilayahnya pada 2018, tercatat ekspor karet Hevea brasiliensis sebanyak 14,9 ton, yang setara dengan Rp 268,3 miliar.
Ekspor ke Singapura
Bersamaan dengan pelepasan ekspor karet, dilakukan juga sertifikasi ekspor untuk komoditas pertanian lain. Komoditas itu adalah babi potong dari hasil peternakan PT. Indo Tirta Suaka di Pulau Bulan dengan tujuan ekspor ke Singapura sebanyak 2.505 ekor, atau setara dengan Rp 8 miliar.
Donny mengatakan, pada 2018, ekspor babi asal Pulau Bulan tujuan Singapura berjumlah 270.832 ekor, dengan nilai ekonomi setara dengan Rp 866,7 miliar. Komoditas arang dengan tujuan Malaysia dengan nilai Rp 127 juta, dengan bobot 8.5 ton, juga dilakukan sertifikasinya pada hari yang sama.
"Penguatan sistem karantina menjadi sangat penting. Hasil pemeriksaan melalui laboratorium yang terakreditasi dapat menjadi jaminan produk pertanian kita diterima di pasar global,” jelas Donny.
Baca Juga: Dukung Nawa Cita, Kementan Gencar Cetak Lahan Sawah Baru
Sementara itu, Gubernur Kepulauan Riau, Nurdin Basirun, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap upaya pembangunan pertanian dari Kementerian Pertanian khususnya dalam peningkatan ekspor.
Nurdin juga menginstruksikan jajarannya, yakni dinas pertanian dan tanaman pangan dan dinas pariwisata untuk terus lakukan sinergi dengan Karantina Petanian dalam mendorong ekspor, agar petani di Kepulauan Riau semakin sejahtera.
"Pasar sudah tersedia, peluang terbuka lebar. Mari bersama, kita galakkan ekspor komoditas pertanian asal Pulau Bintan. Pemeriksaan, pengawasan dan juga bimbingan teknis memasuki pasar global, siap kami kawal,” kata Nurdin semangat.
Acara yang diselenggarakan di Wilayah Kerja Bandar Udara Haji Fii Sabillilah, Tanjung Pinang ini juga turut dihadiri oleh Bupati Bintan, Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Dinas Pariwisata, petani dan para pelaku usaha di bidang agribisnis.
Berita Terkait
-
Operasi Pasar Besar-besaran! Kementerian Pertanian Siapkan 1,3 Juta Ton Beras
-
Skandal Beras Oplosan Rp100 T: Titiek Soeharto Murka, Janji Cecar Mentan di Senayan
-
Langgar Standar Mutu dan Takaran, 4 Produsen Beras Ternama Diperiksa Satgas Pangan?
-
Gelar Rapat Maraton Akhir Pekan, Mentan Kebut Swasembada Gula dan Hilirisasi Perkebunan
-
Tanam Perdana Cetak Sawah di Kapuas: Strategi Wujudkan Swasembada Pangan
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
Terkini
-
Sempat Viral Diisukan PHK Massal, Gudang Garam Bongkar Faktanya
-
Banyak Obat Diet Tiruan, Perusahaan Farmasi Ini PHK 9.000 Karyawan
-
Update Harga Emas Pegadaian Hari Ini: Antam, UBS, Galeri24 Kompak Makin Murah!
-
Beras SPHP Mulai Tersedia di Minimarket dan Supermarket, Cek Harganya
-
GoPay Himpun Dana Zakat dan Donasi Rp 129 Miliar Sepanjang 2024
-
Jangan Ketinggalan! 3 Link DANA Kaget Hari Ini, Saldo Rp199 Ribu Siap Masuk Dompet Digital
-
Holding Singapura Berencana Akuisisi Saham MAPI, Berpotensi Picu Tender Offer
-
Gebrakan Menkeu Baru Salurkan Rp 200 T ke Bank Himbara, Apa Dampaknya?
-
Prospek EMAS: Saham Anak Usaha Merdeka Copper Gold (MDKA) Resmi IPO
-
Daftar Menteri Keuangan Indonesia Sejak Era Soekarno sampai Prabowo