Suara.com - Dalam upaya mendukung Nawa Cita Presiden Joko Widodo, Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukan kegiatan cetak sawah baru, selain gencar mengoptimasi lahan rawa. Hal ini juga merupakan persiapan menuju lumbung pangan dunia pada 2045.
Menurut target, saat pemerintahan Jokowi-JK berakhir, Kementan mampu mencetak 1 juta ha sawah. Saat ini ternyata mencapai 1,16 juta ha. Jumlah ini terbagi atas 900 ribu ha dari optimalisasi lahan, dan lebih dari 211 ribu ha dari cetak tanah baru.
Kegiatan cetak sawah Kementan melalui Direktorat Jenderal Sarana dan Prasana Pertanian terbagi dua. Salah satunya, mencetak sawah dengan mengubah lahan tidur menjadi sawah serta optimalisasi lahan.
"Saat ini, perluasan areal luas lahan sudah mencapai 900 ribu ha. Kita memang lebih banyak membuka lahan rawa. Perluasan areal sawah yang 1 juta ha tersebut, 90 persennya dari optimalisasi rawa. Saat ini, kegiatan cetak sawah sudah hampir 200 ribu ha, jadi sudah lebih dari 1 juta ha," terang Direktur Perluasan dan Perlindungan Lahan, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Indah Megahwati, Kamis (7/3/2019).
Optimalisasi lahan adalah menambah areal luas tanam melalui lahan yang tidak produktif. Cetak sawah baru dilakukan bersama TNI di lahan-lahan tidur di luar Jawa, antara lain Lampung, Sumatera Selatan (Sumsel), Pulau Kalimatan, dan Papua.
"Meskipun alih fungsi lahan terus berlanjut dan pertumbuhan penduduk sejak pemerintahan Jokowi-JK mencapai 12,8 juta jiwa dibanding tahun 2014, capaian produksi pertanian saat ini justru meningkat," ungkap Indah.
Tambahan konsumsi sebesar 1,7 juta ton pun dapat terpenuhi dari produksi dalam negeri. Ini dapat dicapai karena bertambahnya luas tanam melalui optimalisasi lahan dan cetak sawah baru.
Indah mencatat, perluasan lahan pada 2018 mencapai 1,16 juta ha. Berarti naik 358 persen dibanding 2013.
Menurutnya, kegiatan ini akan terus berlanjut, mengingat manfaatnya untuk kedaulatan pangan di Nusantara.
Baca Juga: Panen Jagung, Kementan Gandeng Peternak Serap Jagung Petani
Pelaksanaan kegiatan cetak sawah di Kementan pada 2015-2018 dan prakiraan kontribusi untuk penambahan produksi padi mencapai hampir 211 ribu ha lebih, dengan kontribusi padi nasional sekitar 1,263 ton.
Berita Terkait
-
Sebut Geng Solo Virus di Kabinet, Soenarko : Keluarkan Menteri Diduga Korupsi dan Orang Jokowi
-
Investor Mundur dan Tambahan Anggaran Ditolak, Proyek Mercusuar Era Jokowi Terancam Mangkrak?
-
Heboh Akun Instagram Tunjukkan Gaya Flexing Pejabat dan Keluarganya, Asal-Usulnya Dipertanyakan
-
Perubahan Dagu Iriana Jokowi Dulu dan Sekarang Disorot: Tajam ke Bawah Kayak Hukum Indonesia
-
Gula Rafinasi Bocor ke Pasar Tradisional, Pemerintah Setop Impor
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
-
Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Soeharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
Terkini
-
Daftar Nama Menteri BUMN dari Masa ke Masa: Erick Thohir Geser Jadi Menpora
-
Stok BBM di SPBU Swasta Langka, Pakar: Jangan Tambah Kuota Impor, Rupiah Bisa Tertekan
-
Emiten Farmasi RI Bangun Pabrik Besar di Australia, Targetkan Jadi Raja Co-Packaging
-
IHSG Berakhir Memerah Imbas Keputusan Suku Bunga The Fed
-
Pembangkit Listrik Utama di Bali Tak Terdampak Banjir Bandang, Tetap Operasi Optimal
-
Menkeu Purbaya Setuju Tambah Bansos Beras 10 Kg Plus Minyak 2 Liter
-
Dibanding Dilebur ke Danantara, Pengamat Sarankan Prabowo Bubarkan Kementerian BUMN
-
Menkeu Purbaya Diingatkan Agar Penindakan Rokok Ilegal Harus Jadi Prioritas
-
Kementerian BUMN Dilebur ke Danantara? Erick Thohir: Saya Tidak Tahu!
-
Kemenhub Gelontorkan Rp 3,7 Triliun Buat Sistem Transportasi Atasi Macet di Medan dan Bandung