Suara.com - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebut kinerja ekspor furnitur Indonesia masih kalah dengan negara tetangga.
Dia mencatat, pada 2018 ekspor furnitur Indonesia hanya sebesar 1,69 miliar dolar AS atau setara Rp 23,66 triliun (asumsi 1 dolar AS = Rp 14.000).
Apalagi, berdasarkan data CSIL pada tahun 2017, kinerja ekspor Indonesia berada pada posisi ke-22, sementara posisi pertama masih ditempati oleh China.
"Jika dibanding dengan negara-negara ASEAN lainnya, posisi Indonesia juga berada jauh di bawah Vietnam yang menempati posisi ke-7 dengan nilai ekspor sebesar 5,5 miliar dolar AS dan Malaysia pada posisi ke-14 dengan nilai ekspor sebesar 2,3 miliar dolar AS," kata Airlangga saat memberikan sambutan dalam pameran furnitur di JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (11/3/2019).
Ketua Umum Partai Golkar ini menuturkan, pemerintah telah mempunyai strategi untuk menumbuhkan industri furnitur agar bisa menggenjot ekspor.
Salah satunya dengan memberikan keringanan fasilitas pajak, seperti tax allowance pada industri furnitur dan industri pendukung seperti lem, grendel dan lainnya.
"Kami juga mengusulkan insentif Super Tax Deduction untuk mendorong pengembangan SDM vokasi dan inovasi teknologi. Selain itu, kami melarang ekspor bahan baku log/kayu dan rotan asalan. Dan kami telah membangun Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu di Kendal untuk meningkatkan penyediaan SDM yang terampil dan entrepreneur baru. Terakhir ada Fasilitasi pembiayaan ekspor melalui LPEI," tutur dia.
Menurut Airlangga, dengan kemudahan itu, pihaknya yakin ekspor furnitur akan kembali meningkat. Dia pun menargetkan ekspor furnitur pada 2024 bisa mencapai 5 miliar dolar AS.
"Pemerintah mengharapkan industri furnitur dapat berperan lebih besar lagi dalam perekonomian nasional dengan target peningkatan ekspor sebesar 5 miliar dolar AS. Pameran ini sudah paling besar dibandingkan pameran di Singapura, jadi ini merupakan pameran di Asean. Indonesia harus mendorong pameran sepeti ini," pungkas dia.
Baca Juga: Menkeu: Tingkatkan Ekspor Tak Segampang Balikkan Tangan
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
AKGTK 2025 Akhir Desember: Jadwal Lengkap dan Persiapan Bagi Guru Madrasah
-
Dasco Ketuk Palu Sahkan Pansus RUU Desain Industri, Ini Urgensinya
-
ASPEBINDO: Rantai Pasok Energi Bukan Sekadar Komoditas, Tapi Instrumen Kedaulatan Negara
-
Nilai Tukar Rupiah Melemah pada Akhir Pekan, Ini Penyebabnya
-
Serikat Buruh Kecewa dengan Rumus UMP 2026, Dinilai Tak Bikin Sejahtera
-
Kuota Mulai Dihitung, Bahlil Beri Peringatan ke SPBU Swasta Soal Impor BBM
-
Pemerintah Susun Standar Nasional Baru Pelatihan UMKM dan Ekraf
-
Stok Di Atas Rata-rata, Bahlil Jamin Tak Ada Kelangkaan BBM Selama Nataru
-
Kadin Minta Menkeu Purbaya Beri Insentif Industri Furnitur
-
Siap-siap, Bank Mandiri Mau Bagikan Dividen Interim Rp 100 per Saham