Suara.com - Lion Air tak jadi beli pesawat 222 Boeing 737 Max 8. Lion Air akan negosiasi ulang untuk mengganti pesawat yang akan dibeli dari Boeing.
Lion Air sudah memesan 222 unit pesawat Boeing 737 Max 8 dengan Boeing hingga 2035. Renegosiasi tersebut, terkait kemungkinan untuk menukar unit Boeing 737 Max dengan unit yang lain, namun belum menemukan titik temu.
“Pasti (akan ada renegosiasi). Kami sedang diskusi dengan mereka,” kata Managing Director Lion Air Group Daniel Putut dalam Indonesia Aviation Training & Education Conference (IATEC) 2019 di Jakarta, Selasa.
“Belum sampai kami setuju dan mereka setuju. Kami baru ‘schedule’ seperti ini. Kami baru sampai pada ‘statement’ kami ini untuk menunda dulu kedatangan Max,” lanjutnya.
Empat unit pesawat Boeing 737 Max 8 yang seharusnya dijadwalkan tiba pada Mei, ditunda. Sementara itu, dia menyebutkan, investasi yang dikeluarkan Lion untuk pemesanan 222 Boeing 737 Max 8, 9 dan 10 senilai 22 miliar dolar AS.
“Sementara 22 miliar dolar. Itu nilai yg di-suspend. Kami sedang diskusi dengan Boeing meneruskan atau tidak. Tim kami dan tim Boeing sedang duduk,” katanya.
Ia mengaku penundaan pengoperasian serta kedatangan pesawat tersebut tidak menganggu operasional Lion Air karena sedang musim sepi.
“Sekarang sedang ‘low season’, jadi banyak kebetulan kami ada pesawat jenis lain, jadi tujuan internasional bisa diganti dengan pesawat stand by. Jadi tidak terlalu banyak berdampak ke operasional,” katanya.
Ia menyebutkan paling banyak Boeing 737 Max 8 adalah untuk penerbangan ke Tiongkok dan umrah. Untuk penerbangan umrah, akan diganti dengan pesawat Airbus. “Untuk ke Timur Tengah digantikan dengan pesawat ‘wide body’,” katanya.
Baca Juga: Kemenhub Larang Boeing 737 Max 8 Terbang Hanya Sepekan untuk Observasi
Daniel menuturkan pihaknya memesan banyak unit Boeing karena efisiensi, terutama bahan bakar sebesar 11 persen. (Antara)
Berita Terkait
-
Kemenhub Larang Boeing 737 Max 8 Terbang Hanya Sepekan untuk Observasi
-
Menhub: Baru Garuda dan Lion Air Larang Boeing 737 Max 8 Terbang
-
Lion Air Tunda Kedatangan 4 Unit Boeing 737 Max 8 Tahun Ini
-
Bos Boeing Angkat Bicara Usai Kecelakaan Ethiopian Airlines
-
Garuda Indonesia dan Lion Air Tak Lagi Operasikan Boeing 737 - 8 Max
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
Terkini
-
Syarat Take Over KPR, Harga Rumah Lebih Murah Daripada Beli Baru?
-
Berapa Gaji PPPK Paruh Waktu Lulusan SMA? Diatas Standar Kelayakan Hidup
-
Perusahaan TV Kabel Sky Fokus Streaming, Ratusan Karyawan Jadi Korban
-
BPJS Ketenagakerjaan Laksanakan Pasar Budaya K3 di PT Kahatex, Implementasi dari Permenaker
-
Ekonomi Dunia di Ambang Melambat, Bos BI Ungkap Biang Keroknya
-
Krim 'Seupil'! Quality Control Biskuit Roma Dikritik Habis oleh Siswa, Mayora Diminta Tanggung Jawab
-
Dari Desa untuk Negeri, Farida Farichah Resmi Dampingi Ferry Juliantono di Kemenkop
-
SIG Klaim Punya Fasilitas Pemusnah Bahan Perusak Ozon Pertama di Asia Tenggara!
-
Goldman Sachs Naikkan Target Price BBRI Jadi Rp4.760 per Saham
-
Cara Cek Penerima BSU BPJS Ketenagakerjaan September 2025, Kapan Cair?