Suara.com - Ekonom senior Indef Aviliani menyebut kepatuhan pajak di Indonesia masih rendah. Hal itu dilihat dari kontribusi Pajak Penghasilan pasal 21 atau PPh 21 yang masih kecil terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Aviliani menerangkan, saat ini pendapatan masyarakat kelas menengah dan atas telah meningkat. Akan tetapi, meski pendapatannya meningkat, namun masih banyak yang enggan membayar pajak.
Dia pun mencontohkan, profesi informal youtuber seperti Atta Halilintar yang memiliki pendapatan hingga Rp 1 miliar per bulan harusnya bisa bayar pajak dengan besar.
"Jadi jangan yang formal atau informal pun harus patuh bayar pajak. Karena era teknologi kita harusnya bisa dapat pajak yang besar," kata dia dalam diskusi 100 Ekonom Perempuan Indonesia di Hotel Century Park, Jakarta Selatan, Selasa (26/3/2019).
Menurut Aviliani, sebenarnya jika semua masyarakat patuh membayar pajak, maka bisa berkontribusi mengurangi defisit APBN.
Untuk diketahui, defisit APBN 2019 pada Februari sebesar Rp 54,6 triliun atau 0,34 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
"Jadi menurut saya bagaimana kepatuhan pajak akan mengurangi ketergantungan terhadap utang," tutur dia.
Aviliani menambahkan, dalam PPh badan pemerintah juga harus patokan rasio pembayaran PPh badan tersebut. Hal ini agar, perusahaan bisa patuh membayar pajak dengan adanya patokan tersebut.
"Rasio pendapatan dari pajak badan karena self assessment bisa naik turun, tapi harus ada patokan rasio yang membuat orang lebih patuh. Belum 100 persen pajak itu dibayarkan," pungkas dia.
Baca Juga: YouTuber Cantik Ini Bersikeras Menjaga Keperawanan, Alasannya Simpel
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
Terkini
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Beda Jenjang Karier Guru PNS dan PPPK, Apakah Sama-sama Bisa Naik Jabatan?
-
Menkeu Purbaya Yakin Rupiah Menguat Selasa Depan
-
Pertamina Luruskan 3 Kabar Bohong Viral Akhir Pekan Ini
-
Lakukan Restrukturisasi, Kimia Farma (KAEF) Mau Jual 38 Aset Senilai Rp 2,15 Triliun
-
Bank Tanah Serap Lahan Eks-HGU di Sulteng untuk Reforma Agraria
-
Pindah Lokasi, Kemenhub Minta Pemprov Pastikan Lahan Pembangunan Bandara Bali Utara Bebas Sengketa
-
PLTP Ulubelu Jadi Studi Kasus Organisasi Internasional Sebagai Energi Listrik Ramah Lingkungan
-
Tinjau Tol PalembangBetung, Wapres Gibran Targetkan Fungsional Lebaran 2026
-
Harga Emas Antam Naik Lagi Didorong Geopolitik: Waktunya Akumulasi?