Suara.com - Presiden Joko Widodo atau mendorong modernisasi industri pertanian Indonesia agar bisa menjaga kualitas dan memenuhi kebutuhan nasional dengan cepat dan mampu bersaing secara global. Salah satunya petani tidak lagi menjemur padi di jalan.
Namun petani harus pakai teknologi pengering padi agar prosesnya leih cepat.
"Sekarang zaman modern, dari zaman kecil saya di desa kalau habis panen pasti di-'jereng' (jemur) di pelataran, ini harus diubah, penggilingan harus memiliki 'dryer' (pengering)," kata Jokowi saat silaturahim dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) serta Perkumpulan Penggilingan Padi dan pengusaha Beras (Perpadi) di Sragen, Jawa Tengah, Rabu (3/4/2019).
JOkowi menawarkan untuk menjembatani Perpadi dengan pihak bank guna mencarikan jalan keluar bagi modernisasi industri pertanian nasional. Jokowi menjanjikan pertemuan antara Gapoktan, Perpadi, Bulog dan pihak bank di Istana Kepresidenan usai pemilu.
"Ini kan kita sudah berpuluh-puluh tahun yang namanya menjemur padi di jalan, di pelataran berpuluh-puluh tahun. Masa kita nggak ingin berubah sih," katanya.
Menurut Jokowi, modernisasi ini penting, bukan hanya untuk urusan padi tapi urusan jagung yang juga bermasalah. Dengan modernisasi industri pertanian, dalam kondisi cuaca seperti apapun kualitas produk pertanian dapat dijaga. Tidak hanya masalah pengeringan, Presiden juga berharap setiap penggilingan padi memiliki mesin pengemasan yang modern.
"Penggilingan padi sudah ada mesin kemasannya. Penting sekali sehingga keluar dari mesin itu sudah dalam bentuk kemasan-kemasan yang siap dijual atau dipakai sendiri," katanya.
Presiden menjelaskan bahwa kemasan yang baik membuat produk pertanian ini memiliki merek yang bisa mengangkat nama daerahnya. Jokowi mengatakan, ke depan Indonesia menghadapi perubahan dunia, perubahan global, yang sangat cepat.
"Jadi semuanya nanti ada tulisan di Sragen. Misalnya ada merek, diberi mereknya apa, dari kecamatan mana, mereknya apa, mereknya biar muncul, Sragennya muncul," jelasnya. (Antara)
Baca Juga: Kembangkan Pertanian Subang, Pemerintah Beri Bantuan Rp 527 Miliar
Berita Terkait
-
Jokowi: Saya Tambah Kurus, Kadang Siang Nggak Makan saat Kampanye
-
Jokowi Akui Sangat Sedikit Rakyat Tahu 3 Kartu Saktinya, Cuma 27 Persen
-
Survei Roy Morgan: Jokowi Dapat 56,5 Persen Suara, Prabowo 43,5 Persen
-
Kader Demokrat Dukung Jokowi, AHY: Sangat Wajar
-
Pakai Baju Jokowi, Yuli Dikepruk Batu oleh Massa Kampanye Prabowo
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
Bangun Pabrik Soda Ash Pertama, Dirut Pupuk Indonesia: Impian Tiga Dekade Lalu Akhirnya Terwujud
-
3 Fakta Pengungkapan TPPU PT UP: Sembunyikan Aset di Singapura, Rugikan Negara Rp317 M
-
Pertamina Pasok 100 Ribu Barel BBM Murni ke BP-AKR
-
BCA Gelar Indonesia Knowledge Forum 2025: Wujud Nyata Dukung Indonesia Emas 2045
-
Relaksasi dari ESDM, Amman Dapat Kuota Ekspor 480.000 dmt Tembaga
-
Awal Pekan, Rupiah Demam Lawan Dolar Amerika
-
Penyebab Laba Bersih MedcoEnergi Turun 69 persen di Kuartal III-2025
-
Awali Pekan ini, Harga Emas Antam Jatuh Jadi Rp 2.278.000 per Gram
-
Jamkrindo Kucurkan Penjaminan Kredit Rp 186,76 Triliun Hingga September 2025
-
IHSG Berada di Zona Hijau pada Perdagangan Pagi ini