Suara.com - PT Angkasa Pura II (Persero) (AP II) menyambut baik langkah Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membentuk penggabungan usaha atau Holding Sarana dan Prasarana Perhubungan Udara. Pasalnya, menurut perseroan, terdapat manfaat yang bisa diambil dalam holding itu.
Direktur Utama AP II, Muhammad Awaluddin menerangkan, perusahaan akan mendapatkan manfaat dari konsolodasi bisnis, operasi, dan layanan.
"Holding ini sangat baik karena mengkonsolidasikan seluruh kemampuan infrastruktur utama di sarana dan perhubungan udara. Sehingga harapan kita dengan terintegrasinya berapa BUMN dalam holding itu banyak hal yang beri manfaat positif," Kata dia sat ditemui di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta Selatan, Selasa (16/4/2019).
Dalam hal ini, Awaluddin tak menampik bahwa AP II dalam holding tersebut akan menjadi anak usaha dari PT Survai Udara Penas (Persero). Kendati demikian, Awaluddin masih menunggu keputusan Kementerian BUMN terkait dengan penembentukan Holding Sarana dan Prasarana Perhubungan Udara.
"Kementerian BUMN sedang lakukan kajian oleh konsultannya, induknya Penas, tapi kita sedang menunggu arahan dari BUMN," ucap dia.
Sebelumnya, Menteri BUMN, Rini Soemarno mengungkapkan saat ini proses holding tersebut masih membicarakan positif dan negatif rencana tersebut.
"Holdingnisasi itu banyak, bukan hanya holding penerbangan. Kita sedang proses ada holding konstruksi. Kita sedang proses perbankan, kita sedang proses asuransi, semuanya itu masih dilihat. Jadi biarpun kita membuat draf PP, tapi itu masih dibicarakan positif negatifnya," kata dia.
Untuk diketahui, Pembentukan holding tersebut tertuang pada Surat Menteri BUMN Nomor S-180/MBU/03/2019 perihal Penyampaian Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) dan Kajian Pembentukan Holding BUMN Sarana dan Prasarana Perhubungan Udara yang ditujukan pada Menteri Keuangan RI.
Dalam surat itu, holding tersebut perusahaan empat perusahaan yaitu PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero), PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dan PT Survai Udara Penas (Persero).
Baca Juga: Soal Holding BUMN Udara, Menteri Rini: Masih Cari Positif dan Negatifnya
Berita Terkait
-
Soal Holding BUMN Udara, Menteri Rini: Masih Cari Positif dan Negatifnya
-
Disinggung Holding BUMN Penerbangan, Prabowo: Pak Jokowi Paham Atau Tidak?
-
Berkat Jokowi, Keuntungan BUMN Naik Rp 57 Triliun
-
Menhub Dukung Pembentukan Holding Perhubungan Udara, Asal...
-
Rini Bantah HUT BUMN Ada Kampanye Terselubung, Komentar soal Said Didu
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Mengapa Rupiah Loyo di 2025?
-
Dukungan LPDB Perkuat Layanan Koperasi Jasa Keselamatan Radiasi dan Lingkungan
-
LPDB Koperasi Dukung Koperasi Kelola Tambang, Dorong Keadilan Ekonomi bagi Penambang Rakyat
-
Profil Agustina Wilujeng: Punya Kekayaan Miliaran, Namanya Muncul di Kasus Chromebook
-
RUPSLB BRI 2025 Sahkan RKAP 2026 dan Perubahan Anggaran Dasar
-
Pemerintah Jamin UMP Tak Bakal Turun Meski Ekonomi Daerah Loyo
-
Mengapa Perusahaan Rela Dijual ke Publik? Memahami Gegap Gempita Hajatan IPO
-
KEK Mandalika Kembali Dikembangkan, Mau Bangun Marina
-
ESDM Mulai Pasok 16.000 LPG 3 Kg ke Banda Aceh
-
Profil PT Mayawana Persada, Deforestasi Hutan dan Pemiliknya yang Misterius