Suara.com - Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengaku optimistis bahwa penerapan ganjil genap di penyeberangan Merak - Bakauheni pada Lebaran 2019 mampu memangkas antrean sepanjang tujuh kilometer yang terjadi pada 2018.
“Kita coba minimalisasi kepadatan dengan skema ini. Mudah-mudahan akan efektif karena tahun lalu itu antrean kendaraan dari dermaga dari pagi masuk jam tiga hingga empat sore dan sampai tol,” kata Budi saat ditemui di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat.
Dari data yang dihasilkan oleh Kemenhub, diketahui bahwa pola perilaku mudik masyarakat yang menggunakan kapal penyeberangan cenderung lebih sering menyeberang mulai dari pukul 00.00-06.00, dengan perkiraan tiba di Lampung menjelang siang dengan pertimbangan faktor keselamatan.
Sementara itu, sarana dan prasarana di Pelabuhan Merak dan Bakauheni cenderung tidak bertambah, hanya dermaga premium, jadi dikhawatirkan terjadi antrean panjang pada masa angkutan Lebaran tahun ini.
Skema ganjil genap itu akan diterapkan pada 30 Mei hingga 2 Juni 2019 pada pukul 20.00 hingga pukul 08.00, sementara di luar jam tersebut dibebaskan.
“Jadi, nanti penerapannya sesuai tanggal kalender, misalnya tanggal 30 berarti genap yang boleh lewat dan 31 berarti ganjil,” katanya.
Dia menambahkan pihaknya akan berkonsentrasi ke tol Bakauheni - Terbanggi Besar yang sudah operasional, sedangkan Terbanggi Besar - Kayuagung masih bersifat fungsional dan itu hanya dapat dilalui dari jam 06.00-18.00 dan hanya satu lajur saja.
Dengan adanya perubahan infrastruktur dari Bakauheni ke Kayuagung tentu akan meningkatkan minat masyarakat yang akan ke Sumatera.
“Ada rencana juga motor akan kami pisahkan dengan menggunakan satu dermaga khusus jadi tidak bercampur dengan yang lain,” katanya.
Baca Juga: Kakorlantas Pastikan Belum Ada Ganjil-Genap di Pelabuhan Merak Saat Mudik
Meskipun pemberlakuan tersebut berupa imbauan dan tidak dikenakan sanksi, Budi mengaku optimis masyarakat akan beralih karena telah diberikan alternatif pilihan.
“Misalnya dari 10 kendaraan, yang patuh empat kendaraan, itu sudah membantu,” katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
Terkini
-
Berapa Gaji PPPK Paruh Waktu Lulusan SMA? Diatas Standar Kelayakan Hidup
-
Perusahaan TV Kabel Sky Fokus Streaming, Ratusan Karyawan Jadi Korban
-
BPJS Ketenagakerjaan Laksanakan Pasar Budaya K3 di PT Kahatex, Implementasi dari Permenaker
-
Ekonomi Dunia di Ambang Melambat, Bos BI Ungkap Biang Keroknya
-
Krim 'Seupil'! Quality Control Biskuit Roma Dikritik Habis oleh Siswa, Mayora Diminta Tanggung Jawab
-
Dari Desa untuk Negeri, Farida Farichah Resmi Dampingi Ferry Juliantono di Kemenkop
-
SIG Klaim Punya Fasilitas Pemusnah Bahan Perusak Ozon Pertama di Asia Tenggara!
-
Goldman Sachs Naikkan Target Price BBRI Jadi Rp4.760 per Saham
-
Cara Cek Penerima BSU BPJS Ketenagakerjaan September 2025, Kapan Cair?
-
Dorong Ekonomi Kerakyatan, BRI Salurkan KUR Rp114,28 Triliun hingga Agustus 2025