Suara.com - Untuk mendorong lahirnya wirausaha mandiri di berbagai bidang usaha, Menteri Sosial (Mensos), Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan, Kementerian Sosial (Kemensos) menyiapkan bantuan modal usaha kepada para penyandang disabilitas yang telah menyelesaikan pendidikan vokasional di Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Penyandang Disabilitas (BBRVPD), Cibinong, Bogor, Jawa Barat.
"Semangat jiwa teman-teman penyandang disabilitas sangat tinggi, semangat untuk maju dan mandiri begitu kuat. Untuk membantu mempersiapkan mereka menjadi mandiri, kami akan memberikan bantuan modal bagi lulusan yang ingin memulai membuka usaha," terangnya kepada wartawan, usai mengunjungi proses belajar peserta didik BBRVPD di Cibinong.
Mensos mengatakan, nantinya bantuan usaha dapat berupa Usaha Ekonomi Produktif (UEP) berkisar antara Rp 5 juta hingga Rp 20 juta, melihat jenis usaha yang dilakukan.
“Upaya ini merupakan langkah nyata untuk mewujudkan hak-hak penyandang disabilitas sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas bahwa penyandang disabilitas mempunyai kedudukan hukum dan hak yang sama sebagai warga negara Indonesia," katanya.
Sementara itu, dalam kunjungan ke Balai Vokasional Penyandang Disabilitas, Mensos meninjau aktivitas peserta didik, yang selanjutnya disebut dengan penerima manfaat. Didampingi Dirjen Rehabilitasi Sosial, Edi Suharto, Sekjen Hartono Laras, Irjen Dadang Iskandar, dan Direktur Penyandang Disabilitas, Rachmat Koesnadi, Mensos meninjau Laboratorium Komputer, Ruang Menjahit, Ruang Desain Grafis dan Percetakan, Ruang Elektro, Ruang Otomotif dan Ruang Pekerjaan Logam.
Di setiap ruangan, Mensos menyapa dan berbincang dengan para penerima manfaat. Sesekali ia menanyakan kegiatan yang sedang mereka lakukan dan sudah berapa lama mendapat pendidikan di balai tersebut. Para penerima manfaat tampak antusias melihat kehadiran Mensos.
Beberapa diantaranya bangga menunjukkan hasil kerja dan keterampilan mereka, atau sesekali mengajak foto bersama.
BBRVPD merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis Rehabilitasi Vokasional untuk Penyandang Disabilitas di lingkungan Kemensos. Balai ini bertujuan untuk menjadikan penyandang disabilitas sebagai calon tenaga kerja yang terampil dan profesional, serta siap bersaing di dunia kerja yang menyesuaikan dengan kebutuhan Revolusi Industri 4.0.
Kemensos melalui Program Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas (PROGRES PD) mengimplementasikan kesiapan penyandang disabilitas dengan diberikan intervensi rehabilitasi sosial melalui terapi fisik, mental spritual, psikososial dan penghidupan, serta family support untuk mendukung kemandirian para penyandang disabilitas yang mendapatkan rehabilitasi vokasional.
Saat ini, jumlah penerima manfaat di balai ada 120 orang, yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, di antaranya Jawa Tengah, Jawa Barat, Aceh, Banten, Bengkulu, NTT, Papua, Kalimantan Barat, dan lainnya. Jurusan pendidikan vokasional terdiri dari Desain Grafis, Elektronika, Komputer, Otomotif, Pekerjaan Logam dan Penjahitan.
Baca Juga: Rekrutmen Pejabat Baru, Kemensos : Proses Berjalan Akuntabel
"Selain memberikan modal usaha, kami juga menjalin kerja sama dengan sejumlah mitra kerja, yakni perusahaan, dinas sosial, NGO, dan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) di berbagai daerah di Indonesia. Tujuannya adalah untuk membantu penempatan kerja bagi penerima manfaat yang sudah lulus dan ingin bekerja," terang Agus.
Sejumlah perusahaan yang telah menjalin kerja sama adalah Bank Indonesia, BCA, BRI, Bank Mandiri, Astra,dan lainnya. Hingga 2019, sebanyak 1.093 alumni menjadi wirausaha, 997 bekerja, dan 17 orang kembali ke keluarga.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Grab Tawarkan Jaminan Tepat Waktu Kejar Pesawat dan Kompensasi Jutaan Rupiah
-
Kuota Mudik Gratis Nataru Masih Banyak, Cek Syarat dan Rutenya di Sini
-
Asuransi Simas Jiwa Terapkan ESG Lewat Rehabilitasi Mangrove
-
Baru Terjual 54 Persen, Kuota Diskon Tarif Kereta Api Nataru Masih Tersedia Banyak
-
Kemnaker Waspadai Regulasi Ketat IHT, Risiko PHK Intai Jutaan Pekerja Padat Karya
-
Tahapan Pengajuan KPR 2026, Kapan Sertifikat Rumah Diserahkan?
-
Harga Emas Antam Naik Konsisten Selama Sepekan, Level Dekati 2,5 Jutaan
-
Inilah PT Tambang Mas Sangihe yang Ditolak Helmud Hontong Sebelum Meninggal Dunia
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM