Suara.com - Wakil Sekertaris Jenderal (Wasekjen) PAN Faldo Maldini angkat bicara mengenai mahalnya harga tiket pesawat. Ia mengklaim data tarif pesawat yang diklaim lebih murah dibanding negara lain oleh Kementerian Perhubungan adalah kabar bohong.
Dikutip dari akun Twitter pribadinya @FaldoMaldini Minggu (02/6/2019), Faldo mempertanyakan kebenaran simulasi data infografis yang diberikan Kementerian Perhubungan mengenai tarif tiket pesawat di berbagai negara.
Seperti tarif di negara Jepang dari Tokyo - Hokaiddo dengan jarak 840 Km dibandrol dengan harga Rp 4,6 juta. Sedangkan penerbangan Indonesia dari Jakarta menuju Tanjung Pinang dengan jarak 842 Km dibandrol Rp 1,5 juta.
"Dibandingkan negara lain, tarif jarak di negara kita lebih murah, lho #KawulaModa," cuit @kemenhub151 yang di kutip Suara.com, Senin (3/5/2019).
Bahkan Faldo meminta kepada Divisi Humas Polri untuk mengecek kebenaran simulasi data infografis yang diberikan Kementerian Perhubungan terkait klaim tarif jarak pesawat tersebut.
"Segitunya nyari pembenaran harga tiket pesawat, ga ada sumber, ga ada tanggal ga ada nama maskapai. Terus saya mau cek kemana kebenaran informasinya? Ini HOAX! Cc: @DivHumas_Polri," cuit @FaldoMaldini.
Sebelumnya, para calon pengguna maskapai dikejutkan dengan mahalnya harga tiket pesawat rute Bandung-Medan yang mencapai Rp 21 juta di beberapa online travel agent.
Menindaklanjuti hal tersebut, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bakal menindak tegas agen tiket online seperti Traveloka dan Tiket.com karena menjual tiket pesawat dengan harga yang sangat mahal.
Bahkan, Kemenhub tak segan-segan menegur dua agen tiket online itu, karena menampilkan harga yang tak masuk akal.
Baca Juga: Jokowi Undang Maskapai Asing Agar Tiket Pesawat Murah, Rachel: dari China?
Apalagi, publik tengah ramai membicarakan mahalnya harga tiket penumpang untuk rute-rute tertentu menjelang liburan Lebaran 2019.
Tiket Bandung-Medan atau Jakarta-Makassar misalnya, di platform layanan aplikasi penjualan tiket seperti Traveloka atau Tiket.com bisa dijual lima hingga enam kali lipat dari tarif normal.
"Karena yang muncul di layar aplikasi konsumen, harga tiket jadi tidak masuk akal. Kalau maskapai tidak diingatkan untuk menegur mitra mereka, ini akan merugikan reputasi maskapai sendiri, sekaligus membuat calon penumpang menjerit," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Polana B Pramesti dalam keterangannya, Jumat (31/5/2019).
Polana menambahkan, dalam suasana di mana permintaan tiket pesawat mengalami puncak seperti musim liburan dan Lebaran 2019 tahun ini, pemunculan harga yang tidak masuk akal akan semakin membuat publik kebingungan dan menurunkan kepercayaan terhadap pelayanan industri penerbangan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Pertamina Luruskan 3 Kabar Bohong Viral Akhir Pekan Ini
-
Lakukan Restrukturisasi, Kimia Farma (KAEF) Mau Jual 38 Aset Senilai Rp 2,15 Triliun
-
Bank Tanah Serap Lahan Eks-HGU di Sulteng untuk Reforma Agraria
-
Pindah Lokasi, Kemenhub Minta Pemprov Pastikan Lahan Pembangunan Bandara Bali Utara Bebas Sengketa
-
PLTP Ulubelu Jadi Studi Kasus Organisasi Internasional Sebagai Energi Listrik Ramah Lingkungan
-
Tinjau Tol PalembangBetung, Wapres Gibran Targetkan Fungsional Lebaran 2026
-
Harga Emas Antam Naik Lagi Didorong Geopolitik: Waktunya Akumulasi?
-
Menkeu Purbaya: Bos Bank Himbara Terlalu Bersemangat Jalankan Ide Presiden
-
BPJS Ketenagakerjaan-Perbarindo Tandatangani MoU, Berikan Perlindungan Jaminan Sosial Pegawai
-
Investor Asing Guyur Dana Rp 583,10 miliar ke Pasar Modal, IHSG Menghijau Selama Sepekan