Suara.com - Pergerakan Saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk anjlok pada hari ini. Terpantau dari data RTI pukul 13.55 WIB maskapai yang berkode saham GIAA ini turun 1,42 persen atau turun 6 poin dari harga penutupan kemarin di harga Rp 422 per lembar saham menjadi Rp 412 per lembar saham.
Lantas apakah penurunan pergerakan saham tersebut karena pemberitaan yang ada?
Untuk diketahui, Maskapai Garuda Indonesia meminta penumpang dan awak kabin untuk tidak mengambil gambar di dalam pesawat. Himbauan itu tersebut tercantum dalam surat edaran yang dikeluarkan maskapai.
Adapun isi surat edaran dengan nomor JKTDO/PE/600012019 terkait imbauan penumpang agar tidak mengambil gambar, baik photo dan video atau mendokumentasikan segala kegiatan di dalam kabin pesawat yang dimaksudkan untuk menjaga privasi para penumpang dan awak kabin.
Namun, Analis Binaartha Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama menilai pemberitaan itu tak mempengaruhi dari pergerakan saham. Penurunan ini hanya sebagai aktivitas jual beli biasanya.
"Tidak (mempengaruhi pergerakan saham)," katanya saat dihubungi Suara.com, Rabu (17/7/2019).
Kendati demikian, Nafan memprediksi harga saham Garuda Indonesia bisa menyentuh ke harga Rp 460 per lembar saham.
"Harga Rp 460 estimasi Taking Profit jangka menengah," pungkasnya.
Baca Juga: KPK Diminta Turun Tangan soal Kisruh Laporan Keuangan Garuda Indonesia
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Kemenkeu Ungkap Lebih dari 1 Miliar Batang Rokok Ilegal Beredar di Indonesia
-
Danantara dan BRI Terjun Langsung ke Lokasi Bencana Kab Aceh Tamiang Salurkan Bantuan
-
PLN Sebut Listrik di Aceh Kembali Normal, Akses Rumah Warga Mulai Disalurkan
-
Penerimaan Bea Cukai Tembus Rp 269,4 Triliun per November 2025, Naik 4,5%
-
BUMI Borong Saham Australia, Ini Alasan di Balik Akuisisi Jubilee Metals
-
Kemenkeu Klaim Penerimaan Pajak Membaik di November 2025, Negara Kantongi Rp 1.634 Triliun
-
BRI Peduli Siapkan Posko Tanggap Darurat di Sejumlah Titik Bencana Sumatra
-
Kapitalisasi Kripto Global Capai 3 Triliun Dolar AS, Bitcoin Uji Level Kunci
-
Kenaikan Harga Perak Mingguan Lampaui Emas, Jadi Primadona Baru di Akhir 2025
-
Target Mandatori Semester II-2025, ESDM Mulai Uji Coba B50 ke Alat-alat Berat