Suara.com - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menjalin kerja sama dengan PT Huawei TECH Investment untuk menyelenggarakan pelatihan vokasi bidang telekomunikasi di Balai Latihan Kerja (BLK) secara masif sesuai kebutuhan industri.
Penandatanganan kerja sama dilakukan oleh Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Binalattas) Kemnaker, Bambang Satrio Lelono, dengan CEO of Huawei CNBG Indonesia, Andy Ma Hui, di Jakarta, Kamis (18/7/2019).
Penandatanganan nota kesepahaman disaksikan oleh Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI) Kementerian Komunikasi dan Informasi, Ismail; Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PPK dan K3); Kepala Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Helmiati Basri; dan Yang Jiangtao, selaku Vice President Organization Transformation.
"Kerja sama ini merupakan salah satu upaya untuk mendorong pemerintah dalam rangka meningkatkan akses seluas-luasnya bagi para pencari kerja, sehingga dapat memperoleh pelatihan keterampilan kerja bidang telekomunikasi di Balai Latihan Kerja (BLK)," kata Bambang.
Ia yakin, kerja sama Kemnaker dengan PT Huawei TECH Investment memiliki peran penting dalam hal penyerapan tenaga kerja yang berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi.
Bambang mengatakan, sejalan dengan kebutuhan ini, diharapkan BLK dapat menggiatkan penyelenggaraan program pelatihan telekomunikasi BTS bagi para calon tenaga kerja, sehingga mampu menjawab kebutuhan pasar kerja dengan melibatkan pihak industri.
Ia juga menekankan pentingnya melibatkan pihak industri agar link and match terhadap kebutuhan industri terutama bidang telekomunikasi di pasar kerja dapat terpenuhi sesuai dengan keahlian dan keterampilan yang diinginkan.
Upaya tersebut merupakan bagian penting dalam rangka menyiapkan angkatan kerja yang mampu bersaing pada bidang telekomunikasi.
“Kami harap, kerja sama ini mampu memperluas penciptaan lapangan kerja terutama bidang telekomunikasi dan mampu memenuhi kebutuhan tenaga kerja Huawei dan memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat Indonesia, “ katanya.
Baca Juga: Lewat Amnesti Yordania, Kemenaker Pulangkan Pekerja Migran dan Anak-anak
Pada kesempatan yang sama, Sugeng Priyanto mengatakan, kerja sama Binalattas dengan Huawei merupakan salah satu cara tepat dan strategis untuk menggerakkan dan mendorong para pemangku kepentingan baik manajemen maupun pekerja untuk berpartisipasi aktif dalam perlindungan ketenagakerjaan, termasuk melaksanakan K3.
Sugeng memberikan apresiasi kepada Huawei sebagai penerima penghargaan SMK3 tiga tahun beruntun (2017, 2018 dan 2019), dengan kecelakaan nihil (zero accident). Penghargaan SMK3 tersebut tidak akan tercapai apabila kerja sama pelaksaan K3 antara Huawei dengan para pemangku kepentingan tidak berjalan secara baik.
"Karena salah satu indikator penilaian diantaranya harus bebas kecelakaan kerja, baik pada perusahaan itu sendiri, termasuk sub kontraktor yang melakukan sebagian pekerjaan," ujar Sugeng.
Sugeng berharap, standar pelaksanaan K3 yang sudah berjalan baik di Huawei, dapat menjadi contoh bagi industri informasi dan komunikasi lainnya. Kemnaker, lanjut Sugeng, memberikan apresiasi atas kerja sama pembinaan K3 pada pekerjaan di ketinggian antara Kemnaker dengan Huawei pada 30 Agustus 2018, yang telah menghasilkan personil kompeten dan memiliki kewenangan dalam melaksanakan pekerjaan berbahaya.
"Diantaranya tenaga kerja pada ketinggian tingkat I sebanyak 67 angkatan, dengan jumlah 925 peserta, dalam periode 10 bulan," katanya.
Sementara Andy Ma Hui mengatakan, target peserta program pelatihan tersebut merupakan pencari kerja lulusan dari SD, SMK hingga S1 yang berada di bawah binaan BBPLK Kemnaker. Program kolaborasi yang menjadi bagian dari program SmartGen tersebut merupakan tindak lanjut atas MoU yang disepakati Juli 2018.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
BRI Peduli Siapkan Posko Tanggap Darurat di Sejumlah Titik Bencana Sumatra
-
Kapitalisasi Kripto Global Capai 3 Triliun Dolar AS, Bitcoin Uji Level Kunci
-
Kenaikan Harga Perak Mingguan Lampaui Emas, Jadi Primadona Baru di Akhir 2025
-
Target Mandatori Semester II-2025, ESDM Mulai Uji Coba B50 ke Alat-alat Berat
-
Ritel dan UMKM Soroti Larangan Kawasan Tanpa Rokok, Potensi Rugi Puluhan Triliun
-
Jurus Bahlil Amankan Stok BBM di Wilayah Rawan Bencana Selama Nataru
-
Modal Dedaunan, UMKM Ini Tembus Pasar Eropa dan Rusia dengan Teknik Ecoprint
-
Perubahan Komisaris Bank Mandiri Dinilai Strategis Dukung Ekspansi Bisnis
-
Harga Emas Hari Ini Naik Lagi, UBS dan Galeri24 di Pegadaian Makin Mengkilap
-
Grab Tawarkan Jaminan Tepat Waktu Kejar Pesawat dan Kompensasi Jutaan Rupiah