Suara.com - Lembaga pemeringkat kredit Fitch Ratings dan Moody's menurunkan peringkat kredit produsen pesawat Boeing dari Stable menjadi Negatif. Hal ini, karena penundaan pengiriman pesawat Boeing 737 MAX.
Untuk diketahui, Boeing menghadapi salah satu krisis terburuk dalam sejarahnya, setelah pesawat ciptaannya mengalami kecelakaan di Ethiopia dan Indonesia yang menewaskan hingga 346 orang.
Fitch mengatakan, MAX akan tetap menjadi perhatian bagi sektor penerbangan pada tahun 2020, dan mengharapkan ada margin saat pesawat tersebut kembali beroperasi.
Akan tetapi, Boeing tidak mengomentari terkait penurunan peringkat yang dilakukan oleh dua lembaga pemeringkat tersebut.
Sementara itu, Moody's mengatakan perbaikan 737 MAX akan berjalan lebih lama dari yang diharapkan, yang akan semakin menambah gangguan operasional, biaya dan investasi dalam modal kerja.
Hingga 31 Maret 2019, tercatat Boeing memiliki total utang 14,7 miliar dolar AS menurut data Refinitiv, dan Fitch memperkirakan bahwa utang tersebut akan mengalami kenaikan dari 10 miliar dolar AS menjadi 24 miliar dolar AS hingga akhir 2019.
"Kondisi MAX juga menimbulkan persepsi di masyarakat yang signifikan, dan dampaknya pada reputasi dan merek Boeing akan menjadi perhatian untuk tahun berikutnya atau lebih," kata Fitch.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Industri Pindar Tumbuh 22,16 Persen, Tapi Hadapi Tantangan Berat
-
Perilaku Konsumen RI Berubah, Kini Maunya Serba Digital
-
Bagaimana Digitalisasi Mengubah Layanan Pertamina
-
Memahami Pergerakan Harga Bitcoin, Analisis Teknikal Sudah Cukup?
-
BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
-
BCA Kembali Menjadi Juara Umum Annual Report Award, Diikuti BCA Syariah pada Klaster Rp1 Triliun
-
ESDM: Rusia-Kanada Mau Bantu RI Bangun Pembakit Listrik Tenaga Nuklir
-
Bos Lippo Ungkap 5 Modal Indonesia Hadapi Ketidakpastian Global 2026
-
Purbaya Larang Bea Cukai Sumbangkan Pakaian Bekas Hasil Sitaan ke Korban Banjir Sumatra
-
Purbaya Sewot Teknologi AI Bea Cukai Dibandingkan dengan Milik Kemenkes: Tersinggung Gue!