Suara.com - Bantuan sarana dan prasarana dari Kementerian Pertanian, berupa alat mesin pertanian (alsintan), sebaiknya bisa mengoptimalkan percepatan pertanaman di Garut, Jawa Barat. Bantuan dari Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan tersebut adalah berupa 10 unit alsintan, yang terdiri dari 2 traktor, 5 unit pompa air, 3 unit kultivator.
Untuk perkebunan, bantuan diberikan berupa benih peremajaan kopi dan hooler, sedangkan untuk bantuan pangan adalah corn sheller dan power threser.
"Ada 3 Ditjen yang memberikan bantuan, yaitu PSP, Tanaman Pangan dan Perkebunan," jelas Dirjen PSP Kementan, Sarwo Edhy, Jakarta, Jumat (9/8/2019).
Bila selama ini, sarana untuk pertanian belum memadai untuk alsintan, maka dengan adanya kebijakan Bupati Garut, akan ada brigade khusus untuk mengoptimalkan fungsi alsintan.
Brigade alsintan yang diprogramkan Kementan dinilai akan sangat membantu para petani, karena untuk mempermudah sewa pinjam alsintan.
Sarwo mengatakan, petani dipersilakan memanfaatkan alsintan yang tersimpan di Dinas Pertanian atau Kodim setempat. Petani tinggal membuat surat permohonan melalui gabungan kelompok tani (gapoktan) di wilayah masing-masing.
"Di Brigade Alsintan tersedia berbagai alat pertanian modern, seperti traktor roda dua, traktor roda empat, transplanter (penanam), pompa air, dan ekskavator atau backhoe, dan semuanya dalam kondisi baik," ungkap Sarwo.
Menurutnya, alsintan tersebut dititipkan Kementan untuk membantu petani dalam mewujudkan swasembada tanam. Terkait mekanisme peminjaman, petani tinggal berkoordinasi dengan Distan atau Babinsa, dengan membuat surat permohonan yang berisi peminjaman alsintan melalui gapoktan.
"Mekanisme peminjaman tersebut untuk memperjelas siapa yang bertanggungjawab atas peminjaman. Silakan membuat surat melalui gapoktan. Kalau alsintan yang dimaksud tersedia atau tidak sedang dipakai petani lain, bisa langsung dipakai,” pungkasnya.
Baca Juga: Kementan Serahkan Bantuan Alat Mesin Pertanian di Kediri
Sementara itu, Kabid Sumber Daya Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Deni Herdiana menjelaskan, alsintan dana dari APBD II bentuknya tidak hibah, tapi aset dinas yang dikelola brigade alsintan. Ke depan akan dibangun perbengkelan dan pergudangan, dengan bentuknya Kerja Sistem Operasional (KSO),.
Adapun operasional perbengkelan tersebut diurus oleh brigade alsintan. Tujuannya adalah untuk memelihara aset dan mengoptimalkan alsintan, demi menghindari hal-hal negatif dari kelompok tani.
Petugas brigade alsintan berasal dari dinas petugas lapangan, dan nantinya akan memasukkan teknisi dari kelompok tani yang akan dilatih sebagai operator alsintan.
“Mudah-mudahan terwujud, perbengkelan alsintan di Bayongbong,” ujarnya.
Berita Terkait
-
Kementan Serahkan Bantuan Alat Mesin Pertanian di Kediri
-
Optimalkan Bantuan Alsintan, Petani Cilacap Dapat Pelatihan
-
Cuaca Tak Menentu, Babel akan Asuransikan 8.500 Hektare Lahan Padi
-
Realisasi Premi Asuransi Ternak Sapi hingga Juli 2019 Capai Rp 17,48 M
-
Cegah Resistensi Antimikroba, Kementan X FAO Luncurkan Buku
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
Ramalan Menkeu Purbaya Jitu, Ekonomi Kuartal III 2025 Melambat Hanya 5,04 Persen
-
OJK: Generasi Muda Bisa Bantu Tingkatkan Literasi Keuangan
-
Rupiah Terus Amblas Lawan Dolar Amerika
-
IHSG Masih Anjlok di Awal Sesi Rabu, Diproyeksi Bergerak Turun
-
Sowan ke Menkeu Purbaya, Asosiasi Garmen dan Tekstil Curhat Importir Ilegal hingga Thrifting
-
Emas Antam Merosot Tajam Rp 26.000, Harganya Jadi Rp 2.260.000 per Gram
-
BI Pastikan Harga Bahan Pokok Tetap Terjaga di Akhir Tahun
-
Hana Bank Ramal Dinamika Ekonomi Dunia Masih Panas di 2026
-
Trend Asia Kritisi Proyek Waste to Energy: Ingatkan Potensi Dampak Lingkungan!
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?