Suara.com - PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) mencatat, realisasi Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS) hingga Juli 2019 telah mencapai 87.419 ekor sapi, dengan total nilai premi Rp 17,48 miliar. Tahun ini, target AUTS sebanyak 120.000 ekor sapi.
Angka tersebut sudah hampir mendekati realisasi AUTS sepanjang 2018, dimana sapi yang terlindungi mencapai 88.673 ekor, dengan nilai premi Rp 17,73 miliar.
Head of Commercial Group Head Asuransi Pertanian, Mikro & Program Pemerintah, Jasindo M. Iqbal mengatakan, dari realisasi keikutsertaan AUTS tahun ini, sudah terdapat peternak yang mengajukan klaim atas sapinya.
"Berdasarkan data Jasindo, hingga Juli, nilai klaim yang sudah dibayarkan sebesar Rp 2,53 miliar," ujar Iqbal, Jakarta, Senin (5/8/2019).
Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 13/2018 tentang Pedoman Bantuan Premi Asuransi Usaha Ternak Sapi/Kerbau, risiko yang dijamin oleh AUTS adalah sapi/kerbau yang mati karena penyakit, sapi/kerbau yang mati karena kecelakaan, sapi/kerbau yang mati karena beranak dan sapi/kerbau yang hilang karena kecurian.
"Sapi memang rentan. Kalau dia salah makan, keracunan, jatuh, lalu patah tulang, kita cover. Kita juga meng-cover pencurian, tetapi yang pencurian tidak banyak. Kebanyakan karena penyakit," tambahnya.
Iqbal mengaku, pihaknya ingin agar program AUTS dikaji ulang. Pasalnya tahun lalu, Jasindo harus mengeluarkan biaya klaim lebih besar dibandingkan premi yang dibayarkan.
Pada 2018, premi AUTS sebesar Rp 17,73 miliar, tetapi klaim yang dikeluarkan mencapai Rp 22 miliar. Iqbal mengatakan, setelah kajian tersebut, pihaknya berharap ada keputusan, apakah akan menaikkan tarif premi asuransi atau kebijakan lainnya.
Adapun untuk program AUTS ini, total premi asuransi yang dibayar adalah Rp 200.000 per ekor per tahun, dimana pemerintah membayar Rp 160.000 per ekor per tahun, dan sisanya dibayar peternak swadaya, yaitu sebesar Rp 40.000 per ekor per tahun.
Baca Juga: Kementan Minta Petani Wajib Miliki Kartu Tani, Begini Cara Mendapatkannya
Sementara, nilai pertanggungan yang ditetapkan sebesar Rp 10 juta per ekor per tahun.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan), Sarwo Edhy mengatakan, realisasi AUTS/K selama empat tahun terakhir menunjukkan tren positif. Meski terjadi beberapa kendala, Kementan terus berupaya memperbaiki.
"Salah satunya ditemukan satu NIK (Nomor Induk Kependudukan) untuk beberapa nama petani. Hal ini yang mengakibatkan pendaftaran AUTS/K sebanyak 65.472 ekor, namun realisasi bantuan premi 80 persen baru mencapai 7.553 ekor," katanya.
Selain kendala di atas, masih banyak petugas lapangan yang belum memahami pendaftaran melalui aplikasi SIAP, tidak sedikit pula petugas dinas kabupaten yang belum dapat mengunggah SK DPD ke aplikasi SIAP.
"Kita akan terus menggencarkan sosialisasi aplikasi SIAP kepada peternak dan penyuluh. Aplikasi ini memudahkan peternak untuk mengikutkan sapi atau kerbaunya ke program AUTS/K," pungkas Sarwo.
Berita Terkait
-
Lindungi Lahan Pertanian, Purwakarta Tolak Izin Pembangunan Perumahan
-
Atasi Kekeringan, Kementan Perkuat Koordinasi Tim Upaya Khusus di Daerah
-
Kementan Minta Petani Wajib Miliki Kartu Tani, Begini Cara Mendapatkannya
-
Hindari Kelangkaan, Kementan Terus Perbaiki Penanganan Pupuk Bersubsidi
-
Atasi Kekeringan, Kementan Programkan Pipanisasi di Brebes
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
Terkini
-
Hana Bank Ramal Dinamika Ekonomi Dunia Masih Panas di 2026
-
Trend Asia Kritisi Proyek Waste to Energy: Ingatkan Potensi Dampak Lingkungan!
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Kuartal Panas Crypto 2025: Lonjakan Volume, Arus Institusional dan Minat Baru Investor
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya