Sebagai contoh yang dibesut Pusat Teknologi Pertanian Inagro Parung-Bogor. Selama ini, pusat penelitian dan pengembangan pangan seperti Inagro telah sukses memproduksi bahan pangan sarat gizi.
Produk itu antara lain, pupuk micoriza (mico artinya jamur, riza artinya zat hara) dan bubuk pelet tinggi protein maggot.
“Pupuk micoriza bisa menggemburkan tanah, apalagi ini organik,” kata Giyatmi.
Sedangkan maggot, diolah dari tumpukan sampah yang biasanya hanya untuk pupuk kompos.
“Maggot itu tinggi protein, bisa dikonsumsi hewan ternak, hasilnya lebih baik dibandingkan pemberian antibiotik untuk hewan,” tukas Giyatmi.
Selain itu, Pusat penelitian ini mengembangkan bibit unggul seperti durian, pepaya, sawo kecik, kentang unggul.
Selama ini kentang lokal sulit diterima masuk menjadi bahan baku kentang goreng gerai food service semacam KFC, atau Burger King.
Upaya memassalkan pola hidup sehat dan menjaga kualitas pangan itu sejalan dengan asa Nawacita Jilid II, yaitu pembangunan SDM berkualitas yang didengungkan Presiden Joko Widodo.
“Dengan asupan lebih sehat dan pembiasaan pola hidup sehat seperti olah raga rutin, maka risiko penyakit bagi masyarakat berkurang. Ini upaya jangka panjang mengurangi beban BPJS Kesehatan,” tutup Giyatmi.
Baca Juga: BPJS Kesehatan Blak-blakan soal Penerima Bantuan Iuran yang Dinonaktifkan
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
Harga Emas Antam Melonjak Drastis dalam Sepekan
-
Hari Minggu Diwarnai Pelemahan Harga Emas di Pegadaian, Cek Selengkapnya
-
Orang Kaya Ingin Parkir Supercar di Ruang Tamu, Tapi Kelas Menengah Mati-matian Bayar Cicilan Rumah
-
Mampukah Dana Siap Pakai dalam APBN ala Prabowo Bisa Pulihkan Sumatera?
-
Anak Purbaya Betul? Toba Pulp Lestari Tutup Operasional Total, Dituding Dalang Bencana Sumatera
-
Percepat Pembangunan Infrastruktur di Sumbar, BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun