Suara.com - Presiden Jokowi di periode keduanya berencana menambah dua pos kementerian baru yakni Kementerian Investasi dan Kementerian Ekspor. Kedua kementerian baru itu ditujukan untuk memaksimalkan kerja pemerintah.
Menanggapi keinginan Jokowi, Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Faisal Basri justru merasa heran.
Pasalnya, menurut Faisal, investasi Indonesia tak terlalu jelek. Bahkan menurutnya, pertumbuhan investasi di Indonesia sudah di atas dari negara-negara Asia Tenggara.
"Indonesia investasinya 32,3 persen levelnya di atas rata-rata upper middle income apalagi yang lower. Kita above average, di era Jokowi naiknya sudah poll tak bisa dipaksa. Dibandingkan ASEAN levelnya kita tertinggi soal jumlah investasi. Kita cuma kalah dari China," kata Faisal di sebuah diskusi di Kedai Tempo, Utan Kayu, Jakarta, Rabu (14/8/2019).
Selain itu, tutur Faisal, Indonesia juga tak lambat dari sisi investasi. Pasalnya, Indonesia menjadi negara ketiga di Asia yang paling aktif jaring investor asing.
"Investasi akan dikejar dan hajar. Seolah-olah investasi engga nendang bermasalah, ini sangat tidak benar. Saya heran kenapa Pak Jokowi bilang itu. Investasi di kita baik-baik saja tidak jelek. It's okay dibanding negara lain," tutur dia.
Faisal pun menilai selama ini Jokowi salah diagnosa terkait investasi. Sehingga, ia khawatir dengan salah diagnosa tersebut akan melahirkan kebijakan yang salah.
"Gundahan saya adalah ketakutan akan salah diagnosis. Dari statement-statement Pak Jokowi kelihatannya kalau tak ada yang ingatkan jadi salah diagnosis dan kebijakan-kebijakannya jadi salah," pungkas dia.
Baca Juga: Faisal Basri Bongkar 4 Proyek Infrastruktur yang Malah Rugikan Negara
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Perubahan Komisaris Bank Mandiri Dinilai Strategis Dukung Ekspansi Bisnis
-
Harga Emas Hari Ini Naik Lagi, UBS dan Galeri24 di Pegadaian Makin Mengkilap
-
Grab Tawarkan Jaminan Tepat Waktu Kejar Pesawat dan Kompensasi Jutaan Rupiah
-
Kuota Mudik Gratis Nataru Masih Banyak, Cek Syarat dan Rutenya di Sini
-
Asuransi Simas Jiwa Terapkan ESG Lewat Rehabilitasi Mangrove
-
Baru Terjual 54 Persen, Kuota Diskon Tarif Kereta Api Nataru Masih Tersedia Banyak
-
Kemnaker Waspadai Regulasi Ketat IHT, Risiko PHK Intai Jutaan Pekerja Padat Karya
-
Tahapan Pengajuan KPR 2026, Kapan Sertifikat Rumah Diserahkan?
-
Harga Emas Antam Naik Konsisten Selama Sepekan, Level Dekati 2,5 Jutaan
-
Inilah PT Tambang Mas Sangihe yang Ditolak Helmud Hontong Sebelum Meninggal Dunia